Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahan Laba, Mega Perintis (ZONE) Absen Bagi Dividen

Tahun lalu, Mega Perintis berhasil meraup laba Rp51,91 miliar.
Direktur Utama PT Mega Perintis Tbk FX Afat Adinata Nursalim didampingi memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat paparan publik di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Mega Perintis Tbk FX Afat Adinata Nursalim didampingi memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat paparan publik di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel, garmen dan trading PT Mega Perintis Tbk. (ZONE) menahan laba bersih sebesar Rp51,91 miliar.

Direktur Utama Mega Perintis Afat Adinata mengatakan perseroan tahun ini tidak membagikan dividen atas perolehan laba bersih. Hal itu telah menjadi keputusan dan  disetujui oleh para pemegang saham.

“Kami tahun ini tidak membagikan dividen, semua laba bersih ditahan. Hal ini dilakukan untuk mendukung operasional tahun berikutnya,” kata Afat dalam konferensi pers virtual pada Selasa (29/7/2020).

Tahun lalu, kinerja Mega Perintis cukup cemerlang. Perseroan mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 31,81 persen year on year (yoy) menjadi Rp601,72 miliar. Adapun, laba tahun berjalan sebelum efek penyesuaian laba proforma merging entity yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 27,36 persen menjadi Rp51,91 miliar.

Afat menambahkan, emiten bersandi saham ZONE itu  akan memperkuat saluran daring dengan strategi omni offline dan online. Perseroan mengembangkan CRM (Customer Relationship Management) dengan aplikasi Zone Card. Menurutnya semua transaksi pelanggan baik offline maupun online akan mendapatkan point reward dan gift menarik lainnya melalui aplikasi itu.

“Kami yakin pada kuartal IV/2020 kondisi bisnis akan mulai pulih, dan perseroan telah siap untuk lebih aktif lagi melayani pelanggan di seluruh Indonesia dengan koleksi fashion terkini,” katanya.

Di sisi lain, Afat menambahkan pandemik Covid-19 telah berdampak signifikan karena membuat ZONE rugi bersih pada kuartal I/2020 Rp3,76 miliar. Menurutnya penurunan laba bersih dipengaruhi oleh penurunan penjualan mulai dirasakan saat awal kasus pandemi Covid-19 karena PSBB serta perubahan pola belanja pelanggan yang lebih memprioritaskan pembelian kebutuhan pokok dan medis

“Kami memperkuat penjualan secara online baik melalui marketplace maupun web online, membuatkan e-katalog produk-produk untuk ditawarkan langsung ke konsumen, termasuk menjual masker kain non medis, yang menjadi pelengkap dari produk pakaian,” katanya.

ZONE juga telah mengajukan kebijakan diskon sewa dan biaya pelayanan toko kepada pihak Mall dan melakukan efisiensi di segala bidang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper