Bisnis.com, JAKARTA — Investasi ke dalam produk reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan bijak pada tahun ini. Pasalnya, produk investasi dengan aset dasar surat utang ini diperkirakan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana konvensional lainnya.
Infovesta Utama dalam rilis mingguannya menyampaikan sejumlah sentimen positif bakal mendorong kinerja reksa dana pendapatan tetap sampai dengan akhir tahun.
“Reksa dana berbasis pendapatan tetap masih menjadi alternatif investasi menarik bagi investor karena menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana berbasis pasar uang di tengah tren penurunan suku bunga,” tulis Infovesta, Senin (20/7/2020).
Pekan lalu, Bank Indonesia memangkas suku bunga 7-Days Reserve Repo Rate (7-DRRR) sebesar 25 bps ke level 4 persen. Pemotongan suku bunga itu merupakan yang ke-empat kalinya di sepanjang tahun ini.
Penurunan suku bunga diikuti oleh pemangkasan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dan menjaga Indonesia menghadapi resesi.
Adapun pemangkasan suku bunga dari bank sentral selalu berdampak positif terhadap pasar surat utang, baik obligasi milik pemerintah maupun korporasi.
Baca Juga
Sementara itu, investor asing juga perlahan mulai kembali ke pasar obligasi Tanah Air walau dalam posisi berhati-hati. Hal itu tercermin lewat Credit Default Swap (CDS) 5 Tahun Indonesia yang naik tipis 1,08 persen di sepanjang pekan lalu menjadi 127,41.
Sejak awal bulan ini, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) tercatat meningkat menjadi Rp1,84 triliun. Jumlah tersebut masih lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp11,89 triliun.