Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Sitara Propertindo Tbk. tercatat sebagai saham yang mencetak koreksi paling terdalam selama sepekan terakhir.
Data Bursa Efek Indonesia, saham berkode TARA anjlok 29,29 persen ke level 140 pada akhir pekan atau 17 Juli 2020. Dalam periode tahun berjalan, saham TARA telah tergerus 67 persen. Bahkan setahun terakhir, harga saham amblas 81 persen.
TARA melantai di Bursa Efek Indonesia sejak Juli 2014. Kapitalisasi pasarnya per 17 Juli 2020 mencapai Rp1,41 triliun. Sebanyak 71 persen saham TARA dimiliki oleh publik. Menyusul TARA, saham PT Maming Enam Sembilan Mineral Tbk. juga mencatat penurunan harga yang dalam sebesar 20,38 persen ke posisi 250.
Secara umum, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,96 persen ke posisi 5,079.585 selama sepekan terakhir. Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar bursa juga naik 0,97 persen menjadi Rp5.885,43 triliun.
Rata-rata nilai transaksi harian pasar di bursa turut mengalami perubahan sebesar 12,62 persen menjadi sebesar Rp6,943 triliun dari Rp7,946 triliun pada penutupan minggu lalu.
Berikut 10 saham paling buntung dalam sepekan terakhir 13-17 Juli 2020
10 saham paling buntung 13-17 Juli 2020 | ||
---|---|---|
Emiten | Harga 17 Juli | Perubahan sepekan (&) |
Sitara Propertindo | 140 | -29,29 |
Maming Enam Sembilan Mineral | 250 | -20,38 |
Victoria Insurance | 98 | -20,33 |
Pollux Property Indonesia | 4.430 | -17.96 |
Kedawung Setia Industrial | 760 | -16,48 |
Andalan Sakti Primaindo | 270 | -16,15 |
Equity Development Investment | 95 | -15,93 |
Indonesian Tobacco | 925 | -15,91 |
Global Teleshop | 148 | -14,94 |
Boston Furniture Indonesia | 86 | -14 |