Bisnis.com, JAKARTA – Saham FedEx Corp melonjak setelah mencatat kinerja yang lebih baik dari perkiraan dan melaporkan keberhasilan dalam upaya efisiensi perusahaan.
Dilansir dari Bloomberg, perusahaan jasa pengiriman ini mengatakan telah melakukan upaya penghematan dengan pemutusan hubungan kerja, pengurangan kompensasi insentif, pengurangan armada pesawat, serta penundaan sejumlah proyek investasi.
“Langkah ini mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan pengeluaran senilai US$125 juta untuk melindungi pekerja dari pandemi Covid-19,” kata FedEx dalam sebuah pernyataan, Selasa (30/6/2020).
Kinerja FedEx yang lebih baik dari perkiraan ditopang oleh upaya perusahaan untuk menopang marjin laba di tengah tekanan dari permintaan pengiriman rumah tangga yang melonjak, yang biasanya kurang menguntungkan dibandingkan pengiriman komersial.
Langkah perusahaan sebelum pandemi yang memperpanjang layanan hingga tujuh hari dan menambah kapasitas untuk paket-paket besar di unit ground handling mampu ketegangan dari lonjakan paket pengiriman.
"Tren yang kami alami selama kuartal ini menunjukkan pentingnya inisiatif strategis kami yang secara langsung menangani e-commerce," kata Chief Operating Officer FedEx Raj Subramaniam, seperti dikutip Bloomberg.
"Dalam banyak hal, tren makro mempercepat jangka waktu pencapaian target strategi kami dari beberapa tahun menjadi hitungan beberapa bulan saja," lanjutnya.
Di Atas Ekspektasi
Saham FedEx melonjak 9,4 persen ke level US$153,35 setelah penutupan perdagangan reguler di bursa saham AS, posisi tertinggi sejak Februari 2020, tepat sebelum kejatuhan pasar saham AS yang disebabkan oleh penyebaran pandemi.
Selain FedEx, saham jasa pengiriman lain seperti United Parcel Service Inc. dan XPO Logistics Inc. juga menguat di akhir perdagangan.
Meskipun laba per saham FedEx turun sekitar 50 persen menjadi US$2,53 pada kuartal fiskal keempat, kinerja tersebut masih melampaui ekspektasi analis Wall Street sebesar US$1,53.
Untuk menghemat pengeluaran, FedEx memangkas belanja modal sebesar US$1 miliar menjadi US$4,9 miliar di tahun 2021 dan tidak berencana untuk berkontribusi pada program pensiun AS. Dalam dua tahun terakhir, FedEx menyumbang US$1 miliar untuk program tersebut.