Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan IHSG Berkurang, Berhasil Bertahan di 4.900

Hingga akhir sesi II atau penutupan perdagangan, indeks melemah 0,05 persen atau 2,27 poin menjadi 4.901,82. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 4.862,04 - 4.909,91.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan memerah pada perdagangan pertama di pekan ini, Senin (29/6/2020) akibat tertekan oleh kekhawatiran akan adanya gelombang kedua pandemi Covid-19.

Sejak pembukaan pasar, indeks terpantau langsung merosot 0,23 persen ke level 4.892,76 dan terus melemah hingga akhir sesi I menuju 4.863,14, turun 40,94 poin atau 0,83 persen.

Hingga akhir sesi II atau penutupan perdagangan, indeks melemah 0,05 persen atau 2,27 poin menjadi 4.901,82. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 4.862,04 - 4.909,91.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 252 saham memerah, sedangkan 148 stagnan, dan hanya 155 saham yang berhasil menghijau.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pelemahan IHSG seiring dengan memerahnya pasar Asia yang tertekan oleh kekhawatiran akan terjadinya gelombang kedua pandemi corona.

Selain kekhawatiran tersebut, tambah Nafan, minimnya data makroekonomi domestik maupun dari negara-negara perekonomian maju yang memberikan sentimen positif juga membuat pasar kehilangan penopang.

“Dengan demikian, [pelaku pasar melihat] potensi terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global sangat terbuka lebar, bahkan ada kekhawatiran mengarah kepada resesi,” imbuhnya.

Sementara itu, mayoritas bursa Asia terkoreksi lebih dari 1 persen seiring dengan angka kematian global akibat pandemi virus corona menyentuh setengah juta orang.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (29/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan terkoreksi sebesar 1,93 persen di level 2.093,48 yang disusul oleh Topix Jepang yang anjlok 1,78 persen ke angka 1.549,22.

Sementara itu, indeks S&P/ASX200 Australia juga melemah turun 1,51 persen ke level 5.815.Hal tersebut juga diikuti oleh kontraksi indeks berjangka S&P 500 sebesar 2,42 persen di 3.009,05

Pada perdagangan hari ini, investor akan memperhatikan sentimen risk-off angka kasus positif virus corona yang telah mencapai 10 juta jiwa di seluruh dunia. Hal tersebut juga diikuti oleh lonjakan kasus di beberapa negara bagian Amerika Serikat seperti Texas, Arizona, dan Florida.

Di sisi lain, perusahaan industri di China melaporkan kenaikan pendapatan bulanan untuk pertama kalinya sejak November 2019 lalu.Presiden dan CEO PGIM Inc.,David Hunt mengatakan pemulihan ekonomi akan berjalan lebih lambat dan tidak merata.

Sementara itu, People's Bank of China mengatakan pihaknya akan mengeluarkan kebijakan moneter baru guna memastikan likuiditas pada ekonomi riil.Bank sentral China tersebut mengatakan akan menambah porsi pinjaman untuk usaha kecil, kredit, dan manufaktur.

Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk menjaga tingkat suku bunga yang rendah serta menjaga nilai tukar mata uang yuan tetap stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper