Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah pada pekan depan (22-26 Juni 2020).
Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee menyebutkan IHSG berpeluang melakukan konsolidasi dengan arah melemah.
“Support di level 4900 sampai 4821 dan resistance di level 4970 sampai 5018,” kata Hans melalui aplikasi WA, Sabtu (20/6/2020).
Menurutnya terdapat sejumlah isu yang menjadi penekan pergerakan IHSG yang harus dicermati investor. Isu itu meliputi kemungkinan gelombang kedua pandemi Covid-19.
“Peningkatan kasus di Amerika dan negara Afrika menimbulkan kekawatiran Wave 2. Ketika ekonomi aktif kembali ternyata terjadi semakin banyak infeksi yang memudarkan harapan ekonomi akan cepat pulih pada Juli-September setelah suram pada April-Juni,” katanya.
Selain itu, pernyataan Chairman Federal Reserve, Jerome Powell dan Ekonom IMF Gita Gopinath bahwa pemulihan ekonomi akan sulit memperkuat perkiraan. Namun, data penjualan ritel yang membaik membuat optimisme pasar.
“Tetapi ketika angka pengangguran di bawah harapan pasar, maka membawa sentimen negatif bagi. Perkembangan data ekonomi akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar saham,” katanya.
Sementara itu dari dalam negeri, Hans melihat banyak sentimen positif yang akan mendorong kepercayaan investor. Diantaranya penurunan bunga acuan oleh BI hingga pemberian rating overweight oleh Morgan Stanley.