Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mengaku sulit memproyeksi kinerja pada tahun ini karena pandemi Covid-19 belum bisa diterka kapan akan berakhir.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan selama pandemi ini memang ada dampak positif seperti naiknya trafik terutama penggunaan data yang mencapai rata-rata 15 persen.
Namun, di saat bersamaan, pendapatan dari segmen enterprise tertekan seiring dengan adanya kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Saat ini kita masih belum bisa membuat proyeksi yang cukup akurat sampai akhir 2020 ini karena kita juga tidak tahu sampai kapan pandemi masih berlangsung,” ujarnya saat konferensi pers usai RUPST, Jumat (29/6/2020)
Sementara itu, Ririek mengatakan untuk proses ekspansi perseroan sejauh ini masih sesuai rencana dengan alokasi belanja modal atau capital expenditure sesuai anggaran di awal tahun yakni 25 persen dari pendapatan perseroan.
“Secara umum ekspansi masih berlanjut, walau di daerah-daerah yang zona merah agar tersendat tapi kita usahakan tidak menghambat,” imbuh Ririek.
Baca Juga
Di sisi lain, perseroan juga berencana terus menggenjot lini bisnis digitalnya. Apalagi saat ini Telkom memiliki nama-nama baru di jajaran direksinya, termasuk Co-Founder Bukalapak M. Fajrin Rasyid.
Menurut Ririek, perseroan memang membutuhkan sosok yang memahami dan memiliki kompetensi di industri digital, demi memuluskan proses transformasi layanan digital Telkom.
“Dan yang dipilih pemegang saham adalah Mas Fajrin ini. Jadi kalau kabinet punya ‘Mas Menteri’, kami punya ‘Mas Direktur’,” kata Ririek.
Dia berharap dengan bergabungnya Fajrin ke jajaran direksi, Telkom dapat mempercepat transformasi digitalnya. Apalagi, Ririek menilai kondisi pandemi ini membuat kebutuhan akan layanan digital meningkat pesat.
“Dengan adanya Covid ini perusahaan harus mengakselerasi transformasi digital, termasuk Telkom. Kita berharap dengan ini kita bisa segera bertransformasi dan bisa grab setiap opportunity,” tuturnya.