Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Proyeksi Saham Bumi Serpong (BSDE) Tembus Rp1.000

Pada perdagangan Kamis (18/6/2020) sesi I, saham BSDE ditutup di level Rp820, setelah bergerak di rentang Rp800 - Rp835. Dalam sebulan, harga menguat 35,54 persen.
Hotel La Grandeur Jakarta./legrandeurhotels.comn
Hotel La Grandeur Jakarta./legrandeurhotels.comn

Bisnis.com, JAKARTA – Analis optimistis kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) bakal apik meskipun ada pandemi Covid-19, sehingga merekomendasikan beli terhadap sahamnya.

Pada perdagangan Kamis (18/6/2020) sesi I, saham BSDE ditutup di level Rp820, setelah bergerak di rentang Rp800 - Rp835. Dalam sebulan, harga menguat 35,54 persen.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi merekomendasikan beli untuk BSDE dengan target harga Rp1.000 per saham. Target itu meliputi price earning ratio (PER) 9,9 kali dan price book to value (PBV) 0.4 kali.

“Kami merekomendasikan beli karena mereka memiliki aset bank lahan yang baik, neraca keuangan yang kuat dan keberlanjutan dalam bisnisnya,” kata Aurellia dalam risetnya dikutip pada Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, pra penjualan atau marketing sales BSDE tahun ini dapat menyentuh Rp4,77 triliun lebih rendah dari yang perseroan targetkan sekitar Rp7,2 triliun. Menurutnya bakal ada penurunan 26 persen dibandingkan realisasi 2019 sebesar Rp6,48 triliun.

Meskipun demikian, dia mengestimasikan pra penjualan itu akan meningkat 20 persen menjadi Rp5,74 triliun pada 2021. Lalu pada 2022 naik 8 persen ke posisi Rp6,23 triliun. Adapun pada saat ini BSDE menerima pemotongan suku bunga dari 8,66 persen menjadi 8 persen.

“Menurut kami penjualan properti baru akan pulih pada 2021 meskipun pemerintah telah membuka kembali perekonomian dengan mengijinkan mall beroperasi,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pendapatan BSDE didominasi oleh penjualan properti 76 persen dan pendapatan berulang 24 persen. Aurellia menilai meskipun penjualan properti akan menantang, tapi itu dialami oleh semua pengembang.

Maka ada potensi pemain besar seperti BSDE untuk mengakusisi lahan pengembang lain yang tidak kuat dengan tekanan pandemi. “Kami menilai BSDE memiliki mempunyai amunisi untuk mengambil peluang akusisi karena neraca keuangan yang solid,” katanya.

Sementara itu, BSDE baru saja menggalang dana Rp1,23 triliun melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dana itu rencananya bakal digunakan oleh manajemen untuk memperkuat struktur permodalan.

Di sisi lain, Head of Research & Strategy J.P Morgan Henry Wibowo menargetkan harga saham BSDE bisa menyentuh Rp1.500 dengan rekomendasi netral. “Target harga sampai dengan Juni 2020 itu berdasar pada diskon NAV 10 persen di atas rata-rata diskon 23 persen,” katanya.

Adapun, Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya masih optimistis perseroan dapat membukukan marketing sales sebesar Rp7,2 triliun pada tahun ini. Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, BSDE telah membukukan marketing sales sebesar Rp1,79 triliun atau 25 persen dari target tahun 2020.

“BSD City masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total marketing sales yaitu 72 persen, Grand Wisata sebesar 10 persen dan diikuti masing-masing oleh Nava Park 6 persen, The Zora 4 persen, Kota Wisata 3 persen dan Taman Banjar Wijaya 2 persen,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper