Bisnis.com, JAKARTA – Emiten investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. optimistis kinerja perusahaan pada akhir tahun sudah akan pulih dari dampak pandemi virus corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan Saratoga Investama Sedaya, Lany D. Wong dalam public expose perusahaan pada Rabu (17/6/2020) secara daring.
Lany menjelaskan, performa portofolio investasi Saratoga selama pandemi virus corona memang mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi pada hampir seluruh anak perusahaan emiten berkode saham SRTG ini.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, SRTG mencatat kerugian sebesar Rp6,01 triliun. Realisasi itu berbanding terbalik dari keuntungan Rp1,12 triliun periode yang sama tahun lalu.
“Memang lebih dikarenakan penurunan harga saham anak perusahaan kami pada Maret lalu saat pandemi virus corona mulai menyebar di Indonesia,” ujar Lany.
Dia melanjutkan, perusahaan akan terus mewaspadai sentimen pandemi ini sepanjang tahun 2020. Pasalnya, wabah virus corona hingga sekarang belum memiliki akhir yang jelas dan berpotensi kembali menghantam kinerja keuangan perusahaan.
Baca Juga
Kendati demikian, Lany mengaku optimistis hal ini tidak akan menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kinerja anak-anak perusahaannya sepanjang tahun 2020. Menurutnya, sejak bulan April hingga Mei, pihaknya telah melihat tren kenaikan harga-harga saham, termasuk pada portofolio investasinya.
“Kami percaya diri bahwa performa portofolio investasi pada akhir tahun nanti akan baik, karena underlying seluruh anak usaha kami saat ini dalam kondisi yang optimal,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan. Menurutnya, kondisi keuangan seluruh anak usaha Saratoga saat ini memungkinkan mereka untuk dapat mengejar penerimaan sebesar mungkin.
“Di saat seperti ini, cash adalah raja. Kondisi keuangan perusahaan-perusahaan kami akan membuat mereka berlari lebih cepat daripada perusahaan lain,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, SRTG saat ini memiliki investasi di perusahaan publik yang tersebar di sejumlah sektor. Untuk lini infrastruktur, perseroan mengempit kepemilikan di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA).
Di sektor sumber daya alam, SRTG memiliki saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dan PT Provident Agro Tbk. (PALM). Adapun, perseroan juga memiliki portofolio di perusahaan produk konsumen yakni PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) dan PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII).