Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Powell Bersaksi Soal Risiko Pemulihan Ekonomi, Harga Emas Naik

Emas di bursa Comex untuk kontrak Agustus 2020 berakhir menguat 0,54 persen atau 9,30 poin ke level US$1.736,50 per troy ounce pada perdagangan Selasa (16/6/2020).
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berhasil mencatat kenaikan pertama dalam tiga sesi perdagangan, setelah Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell memperingatkan kembali risiko pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di bursa Comex untuk kontrak Agustus 2020 berakhir menguat 0,54 persen atau 9,30 poin ke level US$1.736,50 per troy ounce pada perdagangan Selasa (16/6/2020), setelah tertekan di zona merah dua hari perdagangan beruntun sebelumnya.

Dalam testimoni melalui konferensi video di depan Komite Perbankan Senat AS pada Selasa (16/6) waktu setempat, Powell mengatakan masih ada ketidakpastian yang signifikan mengenai waktu dan kekuatan pemulihan ekonomi ketika kondisi pekerjaan masih jauh di bawah level pra-pandemi.

Testimoninya itu menegaskan pandangan yang ia sampaikan pekan lalu setelah para pembuat kebijakan The Fed memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di kisaran level saat ini dan mengisyaratkan bahwa suku bunga mungkin akan tetap mendekati nol.

Selain komentar Powell tersebut, sentimen pasar diwarnai kekhawatiran atas kembali munculnya kasus-kasus baru Covid-19 di AS dan China serta tanda-tanda membaiknya perekonomian.

Laporan yang dirilis Selasa (16/6) menunjukkan penjualan ritel AS pada Mei mencatat peningkatan tertinggi, sekaligus dua kali lipat lebih besar dari kenaikan yang diperkirakan para ekonom.

Sementara itu, produksi industri mengindikasikan pemulihan yang bertahap di pabrik-pabrik. Menurut Capital Economics, sentimen ganda ini dapat berlangsung selama satu atau dua bulan.

“Saat ini, Anda telah menangkap dikotomi di dalam pasar dengan pergeseran sentimen risk-on dan risk-off,” ujar Asisten Ekonom komoditas di Capital Economics, Kieran Clancy.

“Jelas masih terbentang risiko-risiko dan pasar masih sensitif terhadap risiko tersebut. Sangat menggembirakan melihat peningkatan dalam data, tetapi angka-angka itu muncul dari posisi yang sangat rendah,” tambahnya, dilansir dari Bloomberg.

Setelah menguat, harga emas kontrak Agustus kemudian terpantau tergelincir ke zona merah dan turun tipis 0,07 persen atau 1,30 poin ke level US$1.735,20 per troy ounce pada perdagangan Rabu pagi (17/6/2020) pukul 8.04 WIB.

Emas telah diperdagangkan dalam kisaran sempit dalam sebulan terakhir serta mempertahankan kenaikan tahun ini setelah pandemi Covid-19 memicu gelombang stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya sekaligus memperkuat daya tarik aset safe haven.

Pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan tengah mempersiapkan proposal stimulus infrastruktur senilai hampir US$1 triliun sebagai bagian dari upaya untuk memacu ekonomi Negeri Paman Sam.

“Setiap kali harga [emas] turun, tampaknya investor melihatnya sebagai peluang untuk membeli ketimbang waktunya untuk penjualan lebih lanjut,” ujar Kepala Analis di ActivTrades Carlo Alberto De Casa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper