Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Pasar Asia, Bursa India Menguat 2,1 Persen

Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Selasa (16/6/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau naik 2,1 persen ke posisi 33.934,84 hingga pukul 09.34 waktu Mumbai, India. Sebanyak 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami kenaikan yang dimotori oleh pergerakan saham sektor finansial.
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa India mengikuti tren positif pasar Asia seiring dengan kebijakan The Fed dan Presiden AS, Donald Trump yang mendorong kepercayaan investor

Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Selasa (16/6/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau naik 2,1 persen ke posisi 33.934,84 hingga pukul 09.34 waktu Mumbai, India. Sebanyak 19 indeks subsektor yang dikumpulkan BSE Ltd mengalami kenaikan, yang dimotori oleh pergerakan saham sektor finansial.

Housing Development Finance Corp Ltd merupakan saham pendukung pergerakan indeks hari ini dengan meningkat 4,5 persen. Sementara Tata Motors Ltd juga bergerak positif 1,5 persen setelah Jaguar Land Rover di China juga mengalami peningkatan sebesar 1,6 persen

Sementara itu, indeks NSE Nifty 50 juga bergerak ke zona hijau sebesar 1,65 persen ke level 9.975,15. Kedua indeks tersebut telah mengalami kenaikan lebih dari 30 persen sejak mengalami penurunan terbesar pada Maret lalu.

Pergerakan indeks dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral dan pemerintahan di dunia yang mendorong pertumbuhan ekonomi setelah terpukul pandemi virus corona. India juga melakukan pembukaan kembali kegiatan ekonomi di tengah lonjakan kasus positif virus corona.

Angka pertumbuhan ekonomi India pada tahun ini diperkirakan akan terkontraksi untuk pertama kalinya dalam 40 tahun.

Sentimen positif lain adalah langkah The Fed yang akan melakukan pembelian obligasi korporasi dibawah program pinjaman darurat. Di sisi lain, pemerintah AS juga tengah menyiapkan paket stimulus untuk sektor infrastruktur sebesar US$1 triliun.

“Sentimen-sentimen ini akan mendorong perekonomian India secara positif. Pandemi virus corona akan berdampak pada rendahnya pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu tertentu. Tetapi, situasi ini tidak akan permanen,” kata Head of Research di IIFL Securities Ltd di Mumbai, Abhimanyu Sofat.

Adapun Sebanyak 12 dari 40 perusahaan yang tergabung dalam indeks Nifty 50 telah melaporkan kinerja keuangan kuartalan yang berada diatas ekspektasi sejumlah analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper