Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten pertambangan batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) masih berpeluang terbang pada pekan depan.
Menjelang cum date yang dijadwalkan pada Kamis (18/6/2020), pergerakan saham emiten anggota holding BUMN tambang tersebut bergerak volatil.
Pada penutupan pasar Jumat (12/6/2020), saham PTBA menguat 4,82 persen atau 110 poin ke level Rp2.390. Kendati demikian, mengingat indeks yang juga melemah pada perdagangan Kamis (11/6/2020), harga saham PTBA ditutup pada zona merah dengan penurunan sebesar 3,79 persen.
Selama satu bulan terakhir, harga saham emiten pelat merah tersebut diketahui sudah menguat 400 poin atau 20,10 persen, meskipun secara year-to-date masih terkoreksi 9,13 persen.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan saham PTBA masih bisa menguat pada awal perdagangan pekan depan menjelang cum date.
Secara teknikal, lanjutnya, ia membenarkan adanya tren penguatan melihat dari pergerakan saham PTBA yang membentuk pola candle disebabkan oleh pengaruh imbal hasil dividen yang besar.
"Resisten PTBA di Rp2.480-Rp2.500 untuk area beli bisa pada support Rp2.280-Rp2.300," ujarnya, Sabtu (13/6/2020).
Untuk diketahui, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp3,65 triliun pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (10/6/2020).
Realisasi tersebut setara dengan 90 persen dari laba bersih yang diraup perseroan yakni sebesar Rp4,05 triliun untuk tahun buku 2019.
Dengan demikian, laba per saham atau dividend per share emiten berkode saham PTBA tersebut adalah sebesar Rp316,8 per saham yang akan dibagikan perseroan pada 10 Juli 2020 mendatang.
Adapun, PT Indonesia Asahan Inalum (Persero) adalah pemegang saham pengendali perseroan yang menguasai 65,93 persen saham perseroan. Dengan jumlah saham yang dimiliki perseroan sebesar 7,59 miliar lembar saham, maka perseroan akan memperoleh dividen sebesar Rp2,41 triliun.