Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paruh Kedua, RHB Sekuritas Siap Boyong 3 Calon Emiten ke Lantai Bursa

Dua mandat penjaminan pelaksana efek dari dua calon emiten diterima pada 2019 sedangkan empat mandat lain diterima tahun ini. RHB optimistis nilai IPO mencapai mencapai ratusan miliar.
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT RHB Sekuritas Indonesia mengantongi enam calon emiten yang siap melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) selepas Juni 2020 mendatang. Tiga diantaranya diharapkan bisa melantai di bursa sesuai dengan jadwal.

Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Iwanho mengatakan saat ini pihaknya tetap aktif menjalankan bisnis penjaminan emisi efek atau underwriting sembari mencermati arah gerak dan penyerapan pasar.

“Di pipeline kami ada enam, tapi yang kami targetkan tahun ini tiga [untuk IPO] pada semester II/2020,” ujar Iwanho kepada Bisnis, Jumat (12/6/2020).

Iwanho menjelaskan para calon emiten itu berasal dari berbagai sektor. Adapun sebanyak dua perusahaan merupakan mandat yang diterima pada tahun lalu sedangkan sisanya diterima pada tahun ini. 

Untuk ukuran target dana yang dibidik, Iwanho masih enggan mengungkapkan secara detail.  Namun, dirinya optimistis nilai IPO tersebut bakal terserap pada kisaran ratusan miliar rupiah.

“Pasar itu semester II/2020 saya melihatnya harusnya lebih bagus, baik secara dana maupun aksi korporasi akan lebih banyak dilakukan. Asalkan satu saja, jangan sampai terjadi second wave [Covid-19],” tutur Iwanho.

Adapun ketiga perusahaan yang diharapkan bisa IPO tepat waktu pada semester II berasal dari sektor manufaktur, properti, dan komoditas sumber daya alam..

Sebelumnya, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya memperkirakan pergeseran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi kenormalan baru di Indonesia akan membawa sentimen positif bagi industri pasar modal. 

Kendati dampak Covid-19 terlihat pada penurunan kinerja emiten pada kuartal I/2020, Hariyanto menilai kembali terbukanya aktivitas ekonomi dan sosial dapat menggenjot konsumsi dan produktivitas masyarakat.

“Dengan pertimbangan PSBB akan dicabut secepatnya, kami memperkirakan aktivitas produksi akan kembali normal,” tulis Hariyanto dalam risetnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper