Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa melanjutkan pelemahannya untuk hari ketiga berturut-turut, Rabu (10/6/2020), di tengah prospek pertumbuhan global yang suram.
Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, ditutup di level 368,15 dengan pelemahan 1,39 poin atau 0,38 persen.
Pada perdagangan Selasa (9/6/2020), Stoxx berakhir di level 369,54 dengan penurunan tajam 4,58 poin atau 1,22 persen, persentase penurunan harian terbesar sejak 29 Mei.
Melalui laporannya, Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terkontraksi 6 persen pada 2020, asalkan gelombang kedua dari wabah virus corona (Covid-19) dapat dihindari.
Namun jika wabah virus ini kembali menggempur sebelum akhir tahun ini, PDB global diramal akan terkontraksi 7,6 persen.
Semakin suramnya ekonomi global memperdalam perdebatan di kalangan investor mengenai apakah pasar saham telah naik terlalu jauh dan terlalu cepat sejak mencapai posisi terendah pada Maret yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Tetap ada persepsi bahwa saham tampaknya menjadi taruhan satu arah, mengingat dukungan yang ditawarkan oleh bank-bank sentral, serta berbagai langkah fiskal. Semua mata akan tertuju pada kesimpulan pertemuan suku bunga Federal Reserve hari ini,” ujar Kepala Analis Pasar di CMC Markets Michael Hewson.
Pergerakan indeks Stoxx ditutup sebelum para pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat tersebut menuntaskan pertemuan kebijakan moneternya.
Di sisi data ekonomi, produksi industri Prancis dilaporkan turun pada April, sementara harga pabrik di China jatuh lebih dalam ke deflasi pada Mei.
Di antara indeks saham utama penekan Stoxx pada Rabu adalah indeks FTSE 100 Inggris (-0,10 persen), CAC 40 Prancis (-0,82 persen), dan DAX Jerman (-0,70 persen).
Sementara itu, saham Just Eat Takeaway.com NV yang merosot 13,29 persen membukukan penurunan tertajam pada indeks Stoxx. Pelemahannya disusul saham Carnival PLC (-9,79 persen) dan Air France-KLM (-7,55 persen). Sebaliknya, saham SEB SA mencatat kenaikan terbesar dengan 6,94 persen.