Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) memproyeksikan penurunan laba bersih konsolidasi untuk kuartal pertama tahun ini mencapai lebih dari 75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu akibat dari pandemi Covid-19.
Berdasarkan laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/6/2020), perseroan juga memperkirakan penurunan total pendapatan konsolidasi kurang dari 25 persen pada kuartal pertama tahun ini terhadap total penjualan pada periode tahun sebelumnya.
Jika merujuk pada data laporan keuangan per 31 Maret 2019, perseroan mencatatkan raihan pendapatan bersih sebesar Rp1,93 triliun dan laba bersih senilai Rp142,51 miliar. Sehingga, berdasarkan kalkulasi perusahaan, pendapatan bisa tergerus kurang dari Rp481,84 miliar dan laba bersih kemungkinan terkontraksi lebih dari Rp106,88 miliar.
“Melakukan penutupan sementara atas gerai-gerai yang berlokasi di daerah PSBB. Melakukan penutupan kantor pusat operasional yang berlokasi di area PSBB di Banten, dan karyawan bekerja dari rumah,” tulis manajemen dalam keterangannya, Kamis (4/6/2020).
Dengan lama perkiraan waktu penghentian kegiatan operasional satu hingga 3 bulan, emiten Grup Lippo tersebut memproyeksikan kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti mencapai 25 persen hingga 50 persen terhadap total pendapatan konsolidasi pada tahun 2019.
Adapun, dari total 12.080 jumlah karyawan perseroan yang berstatus tetap dan tidak tetap saat ini, 5.623 diantaranya kini berstatus dirumahkan dan semua pegawai saat ini mengalami pemotongan gaji.
Baca Juga
Di samping itu, perseroan menyiapkan beberapa strategi untuk mempertahankan kelangsungan usaha yakni meningkatkan sumber dayanya untuk melayani permintaan platform daring Matahari.com yang meningkat dan meluncurkan Matahari Official Shop yang merupakan kolaborasi eksklusif dengan Shopee, perusahaan e-commerce yang memiliki jangkauan pelanggan di seluruh Indonesia.
Selain itu, perseroan juga memberikan layanan shop and talk yang merupakan inisitiatif komersial sosial perseroan, melakukan investasi di jalur relevan lainnya, serta melakukan pembukaan kembali gerai-gerai di daerah non-PSBB dengan mengutamakan keamanan pelanggan dan karyawan.