Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, IHSG Berpotensi Menguat ke Level 4.975

Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja positif dan ditutup menguat 0,79 persen ke posisi 4.753,61 pada penutupan perdagangan, Jumat (29/5/2020).
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020)./Bisnis-Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan terakhir Mei 2020 sekaligus pekan pertama setelah Idulfitri 2020 ditutup positif.

Pada penutupan perdagangan, Jumat (29/5/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,79 persen ke posisi 4.753,61. Kapitalisasi pasar pun mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 4,56 persen dan kini berada pada posisi Rp5.497,2 triliun dari Rp5.257,03 triliun sepekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami peningkatan sebesar 24,52 persen atau sebesar 639,99 juta kali transaksi dibandingkan pada pekan sebelumnya sebesar 513,97 juta transaksi.

Namun, rata-rata nilai transaksi harian selama periode sepekan pada 26-29 Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 37,32 persen menjadi Rp11,604 triliun dari Rp18,514 triliun pada pekan lalu.

Kemudian terjadi penurunan sebesar 38,03 persen di rata-rata volume transaksi harian menjadi 9.242 miliar unit saham dibandingkan pekan sebelumnya, yang tercatat menyentuh 14.914 miliar unit akibat transaksi saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) oleh Bangkok Bank di pasar negosiasi. 

Pada akhir pekan lalu, investor asing investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp85,76 miliar.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memerkirakan IHSG berpeluang menguat pada awal pekan depan, tapi rawan aksi profit taking pada akhir pekan.

“IHSG berpotensi konsolidasi menguat pada pekan ini dengan support di level 4.700 sampai 4.541 dan resistance di level 4.800 sampai 4.975,” tulisnya dalam publikasi riset, Minggu (31/5).

Menurut Hans, mayoritas sentimen global masih memengaruhi indeks yakni pelaku pasar yang masih akan mencermati ketegangan Amerika Serikat (AS) dengan China menyusul langkah Kongres Rakyat Nasional China yang menyetujui UU Keamanan Nasional untuk Hong Kong.

Pasar juga masih akan memerhatikan peluang AS mengenakan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi yang terjadi di Hong Kong.

“Pernyataan Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan tidak ada perubahan kesepakatan perdagangan dengan China meskipun tensi kedua negara meningkat menjadi sentimen positif di awal pekan,” sambung Hans.

Di sisi lain, rencana dana pemulihan zona Eropa sebesar 750 miliar euro, pelonggaran pembatasan sosial di berbagai negara, dan belum ada tanda-tanda gelombang kedua Covid-19 menjadi sentimen positif pasar.

Perkembangan penelitian untuk menemukan vaksin Covid-19 juga akan selalu menjadi perhatian pelaku pasar. Sementara itu, rencana new normal di dalam negeri atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper