Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan kenormalan baru atua new normal di Indonesia pada pekan pertama Juni diperkirakan bakal menjadi katalis positif emiten sektor finansial.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan kebijakan new normal yang diambil pemerintah pusat bakal mendorong laju sektor finansial. Pasalnya terdapat kemungkinan saham di sektor tersebut sudah melewati fase penurunan.
“Secara teknikal, mayoritas pemimpin sektor finansial hari ini keluar dari fase downtrend-nya dan jika berhasil bertahan akan ada potensi penguatan lanjutan,” katanya kepada Bisnis pada Jumat (29/5).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia indeks sektor finansial hari ini ditutup menguat 1,42 persen ke 949,01 atau naik 13,50 poin.
Beberapa saham yang menopang penguatan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) 8,1 persen menjadi Rp2.950, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) 4,2 persen menuju Rp4.470 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 4,6 persen menjadi Rp3.830.
Hendriko mengatakan penguatan sektor finansial dapat mengerek kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada saat new normal diterapkan.
Baca Juga
“IHSG di new normal kemungkinan akan dapat menguat karena ekonomi berpotensi lebih baik dengan dilakukannya new normal setelah PSBB selama kurang lebih 2 bulan,” katanya.
Senada dengan Hendriko, Analis Panin Sekuritas William Hartanto pun mengatakan saham perbankan bakal mengalami reboun jadi layak untuk dicermati. Menurutnya BBRI bakal menguji Rp3.000 sampai Rp3.200 sedangkan BMRI Rp4.500 sampai Rp4.700.
“Untuk PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dapat menyentuh Rp30.000 tapi ini target jangka pendek. Perbankan akan diuntungkan karena tetap kebutuhan utama dalam transaksi, dan beberapa sudah masuk bisnis digital sehingga akan bisa menyesuaikan keadaan,” katanya.
Di luar itu, William mengatakan sektor telekomunikasi dan perangkat elektronik juga akan diuntungkan karena new normal akan menjadi katalis bagi sektor baru. Adapun yang patut dicermati adalah PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL).
“Sektor konsumer akan sama aja, normal or new normal konsumsi tetap ada. Sektor Properti perlu adaptasi, karena mungkin permintaan untuk ruangan atau gedung perkantoran bisa menurun tapi tetap menjanjikan hanya saja prioritas terakhir di era new normal ini,” katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menambahkan IHSG dapat melanjutkan penguatan pada Selasa (2/6). Menurutnya terlihat beberapa pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi kenaikan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat.
“Resistance pertama maupun kedua memiliki rentang pada 4828.57 hingga 4975.54,” pungkasnya.