Bisnis.com, JAKARTA - Indeks futures Amerika Serikat terpantau menguat, sementara bursa Asia dibuka variatif pada awal perdagangan pekan ini.
Kali ini, investor masih menimbang pembukaan kembali kegiatan ekonomi di sejumlah negara didorong oleh tanda-tanda berlanjutnya kegiatan operasional bisnis. Padahal, tensi ketegangan Amerika Serikat dan China masih berlanjut.
Berdasarkan Bloomberg, futures indeks S&P 500 naik setelah indeks ditutup menghijau ke level 2.863,70, dengan peningkatan 0,39 persen pada perdagangan Jumat (15/5/2020).
Sementara, bursa Jepang dan Korea terpantau mengalami koreksi setelah dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini. Di sisi lain, bursa Australia naik, sedang pasar saham di Hong Kong bergerak fluktuatif.
Kegiatan ekonomi di wilayah California, Amerika Serikat dilaporkan sudah mulai berjalan 75 persen, sementara kota New York juga perlahan sudah mulai membuka diri. Perwakilan Apple juga mengatakan hampir 100 toko telah dibuka kembali.
Sementara sejumlah negara Eropa terus melaporkan jumlah kematian harian terendah sejak Maret, The A.S. Friday baru-baru ini melaporkan rekor penurunan penjualan ritel dan output pabrik Amerika Serikat.
"Saat momentum pelonggaran lockdown, potensi aset berisiko meningkat akan terjadi dalam waktu dekat, namun pemulihan ekonomi yang sarat dengan ketidakpastian juga sangat berisiko,” ujar Seema Shah, kepala strategi di Principal Global Investors.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebelumnya mengatakan ekonomi Amerika Serikat akan pulih dari pandemi COVID-19, tetapi prosesnya dapat berlangsung sampai akhir tahun depan dan bergantung pada pengadaan vaksin.
Ikhtisar pergerakan pasar:
Bursa
- Futures S&P 500 naik 0,9 persen pada pukul 10:23 waktu Tokyo. S&P 500 naik 0,39 persen pada hari Jumat.
- Indeks Topix Jepang menanjak 0,2 persen.
- Hang Seng Hong Kong turun 0,3 persen.
- Shanghai Composite naik 0,1 persen.
- Indeks S&P / ASX 200 Australia naik 1,2 persen.
- Indeks Kospi turun 0,1 persen.
- Euro Stoxx 50 futures naik 1,3 persen.
Kurs
- Yen melemah 0,1 persen menjadi 107,18 per dolar AS.
- Yuan offshore naik menjadi 7,1272 per dolar AS.
- Euro bergerak di level US$1,0820.
- Pound Sterling turun 0,1 persen menjadi US$1.2100.
Obligasi
- Imbal hasil obligasi 10 tahun Amerika Serikat naik tipis 0,64 persen.
- Imbal hasil obligasi 10 tahun Australia naik satu basis poin menjadi 0,92 persen.
Komoditas
- Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) naik 4,3 persen menjadi US$30,68 per barel.
- Emas berada di kisaran US$1.755,77 per ounce, naik 0,7 persen.