Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpotensi meningkat menuju level US$1.717 per troy ounce seiring dengan pelemahan dolar AS pasca pengumuman rapat Federal Reserve.
Pada perdagangan Kamis (30/4/2020) pukul 10.20 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,13 persen menjadi US$1.711,16 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Juni 2020 meningkat 0,68 persen menjadi US$1.725 per troy ounce.
Sementara itu, dalam waktu yang sama indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama naik tipis 0,04 persen ke level 99,608.
Dalam publikasi risetnya, Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan dolar melanjutkan kerugian pada hari Kamis (30/4/2020) setelah Federal Reserve AS membiarkan pintu terbuka untuk pelonggaran moneter lebih lanjut dan mengurangi harapan untuk pemulihan ekonomi cepat dari pandemi virus corona.
Bank sentral Federal Reserve Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menahan suku bunga di kisaran level saat ini dan berjanji untuk mempertahankannya hingga ekonomi AS kembali pulih.
Dalam rapat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berakhir Rabu (29/4/2020) waktu setempat atau Kamis (30/4/2020) dini hari WIB, para pembuat kebijakan memutuskan mempertahankan Fed Funds Rate di level 0 persen - 0,25 persen.
Baca Juga
Greenback juga terbebani karena tanda-tanda pandemi sedang surut di negara-negara lain dan mengurangi permintaan safe-haven untuk menyimpan dana dalam dolar.
"Pelemahan greenback ini berpotensi mendukung harga emas," paparnya, Kamis (30/4/2020).
Harga emas berpotensi bergerak naik menguji resistan di US$1.717. Penembusan level tersebut berpeluang menopang harga emas menguji level resistan selanjutnya US$1.722 dan US$1.728.
Namun, bila bergerak turun harga emas berpeluang menguji level support di US$1.705. Penembusan level tersebut berpotensi menekan harga emas menguji level support selanjutnya di US$1.700 dan US$1.696.
Resisten : 1717, 1722, 1728
Support : 1705, 1700, 1696