Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Alam Sutera (ASRI) Terganjal Pandemi Covid-19

Alam Sutera menilai kinerja penjualan akan bergantung pada kecepatan penanganan Covid-19. Di tengah kondisi pandemi, perseroan tetap berencana meluncurkan produk baru.
Perumahan Alam Sutra/alamsutra
Perumahan Alam Sutra/alamsutra

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) menilai pandemi covid-19 sebagai ganjalan utama penjualan sepanjang 2020.

Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Tony Rudianto mengatakan pandemi  Covid-19 akan mempengaruhi penjualan perseroan sehingga penanganan pandemi akan menentukan kinerja perseroan. 

“[Tantangan kami adalah] Seberapa cepat pandemic Covid 19 selesai,” katanya kepada Bisnis pada Senin (27/4/2020).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada 2019, jumlah inventory ASRI mencapai Rp5,59 triliun naik 5,19 persen dari tahun sebelumnya Rp5,31 triliun. Jumlah cadangan lahan atau landbank turun 0,10 persen dari posisi Rp10,96 triliun menjadi Rp10,97 triliun. Sementara itu total aset mencapai Rp21,89 triliun naik 4,80 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp20,89 triliun. 

Tony mengatakan perseroan akan melakukan beberapa peluncuran untuk mendorong penjualan. “Pada kuartal I/2020 ada new launch Dakota sebuah cluster residensial di Suvarna Sutera dan nanti akan ada launching lainnya di kuartal berikutnya,” imbuhnya. 

Meski demikian, perseroan belum ingin mengungkapkan target anggaran belanja modal tahun ini.Menurutnya, hal tersebut bersifat discretionary atau tergantung kebutuhan dan kondisi pasar properti. 

Harga saham ASRI pada penutupan sesi I (27/4) tengah melemah 0,89 persen atau turun 1 poin ke level Rp111 per saham. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 332 kali dengan nilai mencapai Rp517 juta dan saham beredar 4,58 juta. 

Sementara itu, kinerja keuangan ASRI pada tahun lalu cukup mengesankan yang mana laba bersih tumbuh 4,22 persen menjadi Rp1,01 triliun. Laba per saham juga naik 4,27 persen ke posisi Rp51,48.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper