Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham Inggris Merosot Tajam, Setelah Hijau 2 Hari

Pasar modal Inggris masuk ke zona merah, setelah dua hari berturut-turut menghijau.
Pengunjung melintas di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham Inggris merosot pada perdagangan Jumat (24/4/2020), setelah selama dua hari berturut-turut menikmati keuntungan, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London turun 1,28 persen atau 74,38 poin, menjadi ditutup di 5.752,23 poin.

Indeks FTSE 100 naik 0,97 persen atau 55,98 poin menjadi 5.826,61 poin pada akhir perdagangan Kamis (23/4/2020), setelah sehari sebelumnya terangkat 2,30 persen atau 129,60 poin menjadi 5.770,63 poin.

Intertek Group, perusahaan penjaminan, inspeksi, pengujian produk dan sertifikasi multinasional Inggris, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 6,45 persen.

Disusul oleh saham perusahaan jasa makanan kontrak multinasional Inggris Compass Group yang berkurang 5,98 persen, serta perusahaan hotel dan restoran multinasional Whitbread turun 5,12 persen.

Sementara itu, Taylor Wimpey, pengembang perumahan berbasis di Inggris, melonjak 2,54 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh perusahaan asuransi umum multinasional Inggris RSA Insurance Group yang meningkat 2,18 persen, serta perusahaan produsen produk kesehatan, kebersihan dan produk rumah tangga Reckitt Benckiser Group naik 2,03 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper