Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut semakin terbenam di kisaran level 4.500 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG terpantau melorot 1,1 persen atau 50,16 poin ke level 4.525,74 pada pukul 09.28 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (20/4/2020), IHSG ditutup di level 4.584,33 dengan penurunan tajam 1,09 persen atau 50,49 poin.
Indeks mulai melanjutkan pelemahannya pada awal perdagangan Selasa (21/4) dengan melemah 0,82 persen atau 37,45 poin ke level 4.538,46. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks tertekan dalam kisaran 4.523,51-4.575,9.
Seluruh 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin pertanian (-1,86 persen), pertambangan (-1,7 persen), perdagangan (-1,55 persen), dan finansial (-1,27 persen).
Adapun, sebanyak 76 saham menguat, 227 saham melemah, dan 89 saham bergerak stagnan.
Bersama IHSG, rata-rata indeks saham di Asia juga bergerak negatif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-1,37 persen), Kospi Korea Selatan (-2,43 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (-1,59 persen).
Di China, indeks saham acuan Shanghai Composite dan CSI 300 China pun melemah 0,87 persen dan 1,12 persen masing-masing. Adapun, indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,86 persen pukul 09.13 WIB.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahannya menyusul pasar saham di Amerika Serikat yang ditutup negatif dan fluktuasi harga minyak mentah.
Pada perdagangan Senin (20/4/2020), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 2,44 persen ke level 23.650,44, indeks S&P 500 merosot 1,79 persen ke level 2.823,16, dan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 1,03 persen ke level 8.560,73.
“Sentimen negatif datang dari harga minyak WTI yang turun hingga ke zona negatif untuk pertama kalinya. Produsen minyak Amerika telah kehabisan tempat untuk menampung minyak akibat oversupply yang disebabkan turunnya permintaan terdampak pandemi,” papar Samuel Sekuritas.
Harga penutupan kontrak berjangka WTI periode Mei 2020 menyentuh level -US$37,63 per barel pada perdagangan Senin (20/4/2020). Namun minyak WTI sudah kembali rebound ke zona positif pagi ini.
Dari dalam negeri, hingga kini Indonesia telah mengonfirmasi kasus positif pasien terkena virus korona sebanyak 6.760 kasus.
“Dengan pasar AS yang ditutup negatif dan fluktuasi harga minyak mentah, perdagangan hari ini kami perkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan,” tulisnya lagi dalam publikasi riset harian yang dikutip Bisnis.com, Selasa (21/4/2020).