Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapitalisasi Pasar BEI Turun 0,28 Persen, IHSG Melorot 0,31 Persen

Melalui keterangan resminya, BEI menyatakan penurunan tersebut sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menurun 0,31 persen sepanjang minggu ini.
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang pekan ini, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 0,28 persen ke level Rp5.367,52 triliun dari Rp5.382,73 triliun pada pekan sebelumnya.

Melalui keterangan resminya, BEI menyatakan penurunan tersebut sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menurun 0,31 persen sepanjang minggu ini. IHSG bergeser dari 4.634,82 pada penutupan pekan lalu, ke level Rp4,649,07.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian di BEI mengalami peningkatan 5,16 persen menjadi 8.517 miliar unit saham. Pada pekan sebelumnya, rata-rata volume transaksi harian di BEI tercatat sebanyak 8.099 miliar unit saham.

Hal yang sama tak terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang menurun 11,95 persen, menjadi 545,55 juta kali transaksi. Pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya, rata-rata frekuensi transaksi ditutup pada posisi 619,58 juta kali transaksi.

Sejalan dengan itu, perubahan juga terjadi pada data rata-rata nilai transaksi harian yang tercatat menurun 13,44 persen.

Dengan kata lain nilai transaksi harian turun dari Rp7,49 triliun menjadi Rp6,48 triliun.

Pada perdagangan hari terakhir, Jumat (17/4/2020), investor asing pada nilai jual bersih sebesar Rp562,31 miliar. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan, jual bersih asing tercatat sebesar Rp14,870 triliun.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan bahwa pergerakan pasar hari ini ditopang oleh sentimen positif dari ranah global, khususnya terkait penanganan pandemi virus corona.

Kendati demikian dia menilai penguatan indeks pada hari ini hanya akan bersifat sementara. Pasalnya, masih ada banyak ketidakpastian yang menggelayuti pasar finansial global dan domestik.

Sentimen negatif lain seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China yang terkontraksi 6,8 persen dan data pengangguran di AS yang terus meningkat masih menghantui pasar modal.

“Saya rasa masih banyak ketidakpastian jadi mungkin [penguatan] sifatnya hanya sementara,” ujarnya, Jumat (17/4/2020).   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper