Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terpapar Profit Taking Investor Asing, Data Neraca Dagang Belum Ngaruh

IHSG pun tak mampu bangkit kembali ke zona hijau hingga akhir perdagangan sesi I dan parkir di level4.671,822 setelah melemah 34,66 poin atau 0,74 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakrobat pada perdagangan sesi I, Rabu (15/4/2020) ini.

Ketika pasar dibuka indeks langsung melesat ke titik tertingginya hari ini yakni pada level 4.747,72 dan setelahnya indeks bergerak zigzag tapi tetap di zona hijau. Namun, keadaan berbalik jelang pukul 10.00 yang mana indeks mulai amblas ke zona merah.

IHSG pun tak mampu bangkit kembali ke zona hijau hingga akhir perdagangan sesi I dan parkir di level4.671,822 setelah melemah 34,66 poin atau 0,74 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Sebanyak 164 saham terpantau menguat, 197 melemah, dan 144 lainnya tak berubah dari posisi sebelumnya.

Adapun total transaksi yang terjadi di seluruh pasar mencapai Rp3,92 triliun dengan aksi jual bersih asing sebesar Rp301,23 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi yang paling ramai diperdagangkan dengan total transaksi Rp558,7 miliar. Selain itu, asing tercatat membukukan net sell untuk saham berkode BBRI ini senilai Rp169,46 miliar.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan pergerakan indeks sesuai dengan prediksi hari ini yang mana IHSG diperkirakan melemah dengan pergerakan terbatas.

Dia menyebut penguatan yang sempat terjadi pada awal perdagangan adalah respons terhadap sikap Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 4,50 persen.

“BI cukup baik meyakinkan investor menjaga stabilitas ekonomi, kadi pagi sempat menguat dulu,” ujarnya, rabu (15/4/2020).

Adapun rilis neraca perdagangan yang surplus sesuai dengan ekspektasi pasar dinilai tak akan berpengaruh banyak. Menurutnya, pergerakan masih akan dibayangi perkembangan terkait Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan dari dalam negeri.

Senada, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan selama sesi pertama perdagangan IHSG cenderung bergerak mixed dengan kecenderungan melemah akibat dipengaruhi oleh antisipasi investor terhadap rilis data neraca perdagangan. Aksi profit taking juga ramai dilakukan.

“Sejak kemarin dan tadi pagi IHSG sudah naik dan mengantisipasi rilis interest rate decision oleh Bank Indonesia dan neraca dagang hari ini, setelah semua berita keluar, wajar terjadi profit taking,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (15/4/2020)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper