Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berbalik melemah setelah mencetak kinerja ciamik kemarin. Pelemahan terjadi menjelang rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang berlangsung hari ini, Selasa (14/4/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 12.14 WIB, rupiah berada di posisi Rp15.682 per dolar AS, melemah 0,33 persen atau 52 poin. Pada pembukaan perdagangan, rupiah berada di posisi Rp15.700 per dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan penutupan pada perdagangan sebelumnya di level Rp15.630 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan sesi I, rupiah bergerak di kisaran Rp15.678 per dolar AS hingga Rp15.706 per dolar AS. Padahal, rupiah berhasil menguat dua perdagangan berturut-turut dan pada akhir perdagangan pekan lalu, Kamis (9/4/2020) yang melesat hingga 2,28 persen menjadi kinerja harian terbaik rupiah sejak 7 Oktober 2015, yang kala itu terapresiasi 3,1 persen. Sepanjang tahun berjalan 2020 rupiah telah terkoreksi 13,1 persen
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,13 persen ke level 99,214.
Saat ini, fokus utama pasar adalah hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia periode April 2020. Ekonom memproyeksikan Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur April 2020 akan tetap mempertahankan BI 7-day (Reverse) Repo Rate pada level 4,50 persen.
Seperti diketahui, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) tahun ini yakni dua kali pada Februari dan Maret 2020 lalu.
Baca Juga
Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat Bank Indonesia akan tetap mempertahankan BI7RR pada level 4,50 persen, dengan mempertimbangkan beberapa indikator, yakni inflasi, stabilisasi nilai tukar Rupiah, dan penanganan dampak pandemi COVID-19.
Josua menjelaskan inflasi hingga akhir 2020 diperkirakan akan tetap stabil di kisaran 2,9 persen-3,3 persen, yang mana masih dalam target sasaran inflasi BI tahun ini, yaitu di kisaran 3±1 persen.
"Terkendalinya inflasi tahun 2020 ini dipengaruhi oleh dampak negatif dari COVID-19 terhadap perekonomian di mana potensi perlambatan ekonomi domestik termasuk penurunan laju konsumsi rumah tangga sehingga akan membatasi tekanan demand pull inflation," katanya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020).
Secara terpisah, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini dan bergerak di kisaran Rp15.600-Rp15.800 per dolar AS.