Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus naik setelah bank sentral Federal Reserve Amerika Serikat mengambil langkah-langkah kejutan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot menanjak 0,9 persen ke level US$1.567,42 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Selasa (24/3/2020) pukul 7.58 pagi waktu Singapura.
Emas melanjutkan penguatannya setelah melonjak 3,6 persen pada perdagangan Senin (23/3/2020). Sebaliknya, Bloomberg Dollar Spot Index tergelincir dari rekor yang dibukukannya pada Senin.
Pada Senin (23/3), bank sentral Federal Reserve Amerika Serikat mengumumkan gelombang inisiatif kedua bernilai besar-besaran untuk mendukung perekonomian AS.
Inisiatif yang dimaksud mencakup pembelian obligasi dalam jumlah tak terbatas guna menjaga biaya pinjaman tetap rendah serta menyiapkan program-program guna memastikan aliran kredit ke perusahaan-perusahaan juga pemerintah negara bagian dan lokal.
The Fed menyebutkan akan membeli obligasi Treasury dan surat berharga berbasis mortgage yang dikeluarkan badan pemerintah (agency mortgage-backed securities/MBS).
Baca Juga
Baik obligasi Treasury dan agency MBS akan dibeli dalam jumlah yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran fungsi pasar dan transmisi kebijakan moneter yang efektif ke kondisi keuangan dan ekonomi yang lebih luas.
“Secara umum, stimulus itu membantu sentimen, bahkan meskipun tidak membantu permintaan," ujar Ryan Mckay, ahli strategi komoditas di TD Securities, dikutip dari Bloomberg.
Harga emas kembali bangkit setelah menurun selama dua pekan terakhir ketika investor lebih condong memburu dolar AS dan menjual logam mulia ini demi mengumpulkan uang tunai (cash) di tengah aksi jual tajam pada pasar saham.
Sementara itu, semakin banyak negara yang memberlakukan lockdown sebagai upaya untuk menahan pandemi ini. Pandemi corona sudah memberi dampak buruk pada ekonomi, sehingga mendorong pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia untuk menerapkan lebih banyak langkah-langkah stimulus.
Investor kini tengah menantikan para anggota Kongres AS untuk memberikan paket stimulus fiskal, yang sejauh ini belum juga disepakati.
Harga logam mulia lainnya seperti perak, paladium, dan platinum pun naik lebih dari 3 persen masing-masing di tengah sentimen positif untuk logam mulia.