Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran PT Buana Lintas Lautan Tbk. akan meminta persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan surat utang dengan nominal sebanyak-banyaknya US$300 juta.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip, Minggu (22/3/2020), Buana Lintas Lautan mengundang para pemegang saham untuk menghadiri rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 13 April 2020. Dalam kesempatan itu, perseroan memiliki beberapa agenda rapat.
Salah satunya persetujuan penerbitan surat utang dengan nominal sebanyak-banyaknya US$300 juta atau dalam mata uang lainnya dengan jumlah setara. Emisi ini dilakukan baik dalam satu kali transaksi maupun beberapa penerbitan.
Emiten berkode saham BULL itu menjelaskan bahwa jangka waktu tempo surat utang selama-lamanya 7 tahun atau dalam jangka waktu lain yang disepakati para pihak. Emisi surat utang itu diperkirakan bernilai lebih dari 50 persen ekuitas perseroan.
BULL juga akan meminta persetujuan untuk menjaminkan sebagian atau seluruh aset perseroan dan/atau entitas anak perseroan untuk kepentingan penerbitan surat utang tersebut.
Aset yang dijaminkan dapat berupa tetapi tidak terbatas kepada aset tetap kapal, piutang usaha, kontrak sewa, saham entitas anak perseroan, dan atau/ tagihan asuransi.
“Rencana menjaminkan sebagian atau seluruh aset perseroan dan/atau entitas anak perseroan ini diperkirakan bernilai lebih dari 50 persen dari ekuitas perseroan,” tulis manajemen.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2019, BULL memiliki total liabilitas US$168,06 juta per 30 September 2019. Posisi itu naik 23,42 persen dari US$136,16 juta periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, total ekuitas yang dimiliki emiten pelayaran itu senilai US$263,13 juta per 30 September 2019. Nilai itu tumbuh 35,76 persen dari US$193,81 juta akhir September 2018.
Dengan demikian, perseroan memiliki total US$431,20 juta per akhir kuartal III/2019 atau naik 30,67 persen dari US$329,97 periode sama tahun sebelumnya.