Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indah Kiat (INKP) Catatkan Laba US$274,37 Juta, Turun 53,34 Persen

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (20/3/2020), INKP mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$274,37 juta.
Direktur Utama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Hendra Jaya Kosasih (ketiga kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Saleh Husin (ketiga kiri), Komisaris Independen Pande Putu Raka (dari kiri), Direktur Yan Partawidjaja, Direktur Kurniawan Yuwono dan Komisaris Kosim Sutiono sebelum RUPST, di Jakarta, Rabu (27/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Hendra Jaya Kosasih (ketiga kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Saleh Husin (ketiga kiri), Komisaris Independen Pande Putu Raka (dari kiri), Direktur Yan Partawidjaja, Direktur Kurniawan Yuwono dan Komisaris Kosim Sutiono sebelum RUPST, di Jakarta, Rabu (27/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) tertekan sepanjang 2019. Hal ini tercermin dari laba bersih perseoan yang anjlok lebih dari 50 persen dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (20/3/2020), INKP mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$274,37 juta.

Pencapaian tersebut turun drastis yakni 53,34 persen dibandingkan laba pada periode 2018 yang mencapai US$588,12 juta. Penurunan tersebut seiring dengan turunnya penjualan bersih perseroan.

Tercatat penjualan neto INKP per Desember 2019 sebesar US$3,22 miliar turun 3,36 persen dibanding tahun sebelumnya yakni US$3,33 miliar. Jika dirinci, penurunan berasal dari segmen kertas budaya dan pulp tercatat turun 6,11 persen dari US$2,22 miliar menjadi USS2,08 miliar.

Adapun, segmen kertas industri, tissue dan lain-lain tercatat naik tipis 2,16 persen dari US$1,10 miliar menjadi US$1,23 miliar. Namun, tidak mampu menopang kinerja keseluruhan.

Adapun beban pokok penjualan kedua segmen tersebut tercatat naik. Segmen kertas budaya dan pulp naik dari US$1,27 miliar pada Desember 2018, menjadi US$1,45 miliar pada periode yang sama di 2019 atau meningkat 14,19 persen.

Kenaikan beban pokok usaha juga terjadi pada segmen kertas industri, tissue, dan lain-lain. Pada 2019, segmen ini membukukan beban pokok US$889,89 juta, naik 3,93 persen dari tahun sebelumnya US$856,18 juta.

Selain itu, kas dan setara kas perseroan pada 2019 mencatatkan pertumbuhan 2,2 persen menjadi US$773,65 juta dibandingkan dengan kas dan setara kas 2018 sebesar US$756,09 juta.

Perseroan juga membukukan penurunan total liabilitas sebanyak 9,70 persen, dari US$4,96 miliar pada tahun lalu menjadi US$4,49 miliar, dengan rincian liabilitas jangka pendek US$1,82 miliar dan liabilitas jangka panjang US$2,66 miliar

Sementara itu total aset perseroan per Desember 2019 tercatat sebesar US$8,50 miliar, turun 2,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$8,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper