Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Jadi Momok Industri Semen, Saham INTP Lebih Diunggulkan

Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan bahwa penyebaran virus corona atau wabah COVID-19 dipastikan akan memengaruhi industri di dalam negeri, termasuk industri semen.
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Penyebaran virus corona di Indonesia diperkirakan akan menjadi momok bagi hampir seluruh industri, termasuk industri semen.

Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan bahwa penyebaran virus corona atau wabah COVID-19 dipastikan akan memengaruhi industri di dalam negeri, termasuk industri semen.

“Sudah pasti efek virus corona spreading out berpengaruh ke semua sektor, dan akan ada perlambatan ekonomi dengan adanya social distancing, akan membuat ekspansi tertunda,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (17/2/2020).

Dia memperkirakan penjualan industri semen akan menurun seiring dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi nasional. Dia memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada mulai kuartal II/2020 akan mengalami penyusutan. Hal ini akan semakin buruk karena terjadi di tengah pasar domestik yang kelebihan pasokan.

Dia mengatakan dalam kondisi seperti ini, hanya emiten dengan posisi kas besar dan utang rendah yang layak dikoleksi. Di antara emiten semen yang ada menurutnya saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) merupakan opsi terbaik.

Adapun, saham PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dinilai kurang bagus karena memiliki leverage tinggi.

“Jadi opsi terbaik dari pilihan terburuk cuma INTP karena sektornya juga dilanda oversupply. INTP memiliki net cash per share paling tinggi dibandingkan yang lain. Saat ini, cash is king. So, less debt is good,” jelasnya.

Menurutnya beban keuangan yang ditimbulkan dari utang, terlebih dalam denominasi dolar akan lebih berat dalam beberapa bulan ke depan. Terlebih, jika dalam penyebaran virus corona secara global, vaksin untuk penangannya belum jua ditemukan.

Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen nasional sepanjang Januari—Februari mencapai 10,86 juta ton. Tingkat konsumsi ini mengalami penurunan 6,3 persen dibadingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper