Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Won Korea Selatan Lebih Parah

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (13/3/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Mata uang Asia/Istimewa
Mata uang Asia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (13/3/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah bergerak menyentuh level Rp14.645 per dolar AS dengan pelemahan 123 poin atau 0,85 persen pada pukul 08.18 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (12/3/2020), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp14.522 per dolar AS dengan pelemahan 148 poin atau 1,03 persen.

Pelemahan nilai tukar rupiah di pasar spot mulai berlanjut pada Jumat dengan dibuka terdepresiasi 73 poin atau 0,50 persen di level Rp14.595 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di level 14.595 – 14.645.

Sejalan dengan pergerakan nilai tukar rupiah Kamis pagi ini, mata uang lainnya di Asia mayoritas juga melemah. Won Korea Selatan bahkan terdepresiasi 1,47 persen terhadap dolar AS pada pukul 08.33 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau naik tipis 0,09 persen atau 0,092 poin ke level 97,560, setelah menguat tajam 1 persen dan berakhir di posisi 97,468 pada perdagangan Kamis (12/3).

Hingga Jumat (13/3) pagi WIB, jumlah korban jiwa virus corona terus menanjak mencapai total hampir 5.000 jiwa, dengan total lebih dari 134.000 kasus di seluruh dunia, seperti dikutip dari worldometers.

Italia, dengan angka kematian 1.016 orang, berada di tempat kedua negara dengan total korban jiwa terbanyak setelah China. Posisi Italia diikuti Iran dengan sebanyak 429 jiwa dan Spanyol yang mencatat total 86 korban jiwa hingga Jumat pagi.

Semakin banyak pula negara yang terjangkit virus mematikan ini dengan mencapai total 127 negara atau lebih dari separuh total jumlah negara di dunia.

Turki termasuk negara baru yang mengonfirmasi adanya kasus virus tersebut di negaranya pada Kamis (12/3). Adapun Indonesia hingga kini masih mencatat 34 pasien positif corona, dengan 1 orang di antaranya telah meninggal dunia.

Pada Rabu (11/3), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyakit virus corona COVID-19 secara resmi menjadi pandemi. Ini adalah pertama kalinya WHO menyebut wabah pandemi sejak "flu babi" H1N1 pada 2009.

Menurut Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan, sentimen penyebaran Covid-19 yang telah berubah statusnya menjadi wabah pandemi menjadi katalis negatif bagi aset berisiko, mulai dari mata uang pasar berkembang, komoditas berjangka, hingga indeks saham di seluruh negara.

“Semua aset berisiko jadi terpukul sekali, termasuk rupiah. Walaupun berbagai negara telah menggelontorkan banyak stimulus, tampaknya belum mampu membendung kekhawatiran pasar terhadap sentimen itu sehingga pasar tetap lesu,” ujar Yudi kepada Bisnis, Kamis (12/3).

Yudi juga mengatakan bahwa dengan sentimen yang tampaknya akan bertahan cukup lama itu dan rupiah yang sudah memecahkan level psikologis Rp14.500 per dolar AS, bukan tidak mungkin rupiah akan segera menyentuh level Rp15.000 per dolar AS

Ia memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan melemah terhadap greenback dengan pergerakan di kisaran Rp14.320 hingga Rp14.750 per dolar AS pada perdagangan Jumat (13/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper