Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan harga minyak menjadi momentum emiten petrokimia PT Chandra Asia Petrochemical Tbk. (TPIA) untuk memperbaiki kinerja. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga minyak telah terkoreksi hingga 51,87 persen.
Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan penurunan harga minyak dapat membawa dampak positif bagi kinerja perseroan karena secara langsung mengurangi beban harga bahan baku naphta. Ongkos produksi pun diestimasi bisa lebih murah saat harga bahan baku lungsur
Penurunan harga bahan baku bisa berdampak baik pada tingkat profitabilitas Chandra Asri. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2019, EBITDA perseroan turun 46,3 persen year on year menjadi US$125 juta disebabkan margin petrokimia yang lebih rendah yang didorong oleh moderatnya margin kimia. Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat sebesar US$33,3 juta, lebih rendah 71,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
“Saat ini kami masih mencermati perubahan harga minyak ini dan tentu dapat berpengaruh positif terhadap profitabilitas sepanjang margin produknya juga baik,” ujar Suryandi saat dihubungi Bisnis, Senin (9/3/2020).
Emiten berkode saham TPIA itu juga mengatakan akan menjaga operasional pabrik berjalan dengan baik dan tanpa gangguan sehingga bisa memanfaatkan kesempatan harga minyak yang lebih rendah dengan baik. Saat ini tingkat utilitas pabrik TPIA telah berada di level 100 persen atau pada kapasitas maksimal.
Untuk diketahui, pada perdagangan Senin (9/3/2020) hingga pukul 16.22 WIB, harga minyak jenis WTI untuk kontrak April 2020 di bursa Nymex telah terkoreksi 22 persen atau 9,08 poin ke level US$32,2 per barel. Pada pertengahan perdagangan, minyak WTI sempat anjlok 33,77 persen dan sentuh level US$27,34 per barel.
Baca Juga
Sementara itu, harga minyak jenis Brent kontrak Mei 2020 di bursa ICE terjun bebas ke level US$36,18 per barel, melemah 20,08 persen atau 9,09 poin. Pada pertengahan perdagangan, minyak sempat anjlok 31,48 persen dan sentuh level US$31,02 per barel.
Di sisi lain, dalam penutupan perdagangan saham TPIA berada di posisi Rp7.500 per saham, turuni 2,6 persen atau 200 poin. Sepanjang tahun berjalan 2020, saham TPIA terkoreksi 27,71 persen.