Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) membenarkan pengakuan Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad bahwa sebanyak 70 lebih tenaga medis RS Mitra Keluarga Depok kini dirumahkan.
Hal ini dikarenakan petugas medis tersebut sempat berinteraksi dengan pasien positif virus corona atau COVID-19 saat diperiksa di RS Mitra Keluarga Depok, sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Suliarti Suroso, Jakarta.
Investor Relation Mitra Keluarga, Aditya Wijaya mengatakan pihaknya mengambil langkah tersebut guna mencegah penyebarluasan virus.
“Tidak sekedar dirumahkan saja, tapi diisolasi dan dipantau kondisinya di rumah guna mencegah penyebaran lebih luas,” ujar Aditya kepada Bisnis.com, Senin (2/3/2020).
Aditya menuturkan jika tenaga kesehatan tersebut dibiarkan untuk bekerja, hal ini akan semakin berbahaya mengingat rumah sakit juga adalah area publik.
“Kalau tetap masuk kan bahaya bisa menularkan ke pasien dan pengunjung,” sambungnya.
Baca Juga
Adapun hingga saat ini, Aditya mengatakan pihaknya belum bisa menghitung dampak langsung dari kasus tersebut terhadap kinerja rumah sakit.
“Kita belum bisa kuantifikasi dampaknya ya, karena masih terlalu awal untuk menjelaskan,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan mengaku kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok yang mengistirahatkan sementara 76 tenaga medis.
Sikap yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, membuat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terlihat kecewa. Keputusan pihak rumah sakit merupakan buntut dari ditemukannya 2 warga negara Indonesia (WNI) positif virus corona.
Dua WNI positif virus corona, sempat berobat ke RS Mitra Keluarga sebelum dirawat ke Rumah Sakit Sulianti Suroso, Sunter. Terawan pun akan mengunjungi RS Mitra Keluarga.
Dia berencana mengunjungi RS Mitra Keluarga Depok, untuk meredam keresahan yang muncul di tenaga medis. "Nanti saya datang ke sana kalau memang seperti itu [ada keresahan]," kata Terawan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Terawan meminta masyarakat tetap tenang dalam menghadapi corona. Ia mengatakan akan berupaya tidak terjadi kepanikan akibat virus ini.
Dia pun mengatakan bahwa setiap keputusan yang diambil harus rasional. "Menteri kesehatan yang akan membuat hal supaya tidak semua paranoid, kita harus logis," kata dia.
Menurut Terawan, tidak semua orang yang melakukan kontak dengan pasien pasti tertular virus corona. Namun, dia akan melakukan pemantauan terhadap orang yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien.
Dua warga Depok yang terjangkit Corona sedang dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Sebelum dirujuk ke rumah sakit ini, mereka dirawat di RS Mitra Keluarga Depok.
Pemerintah Kota Depok memutuskan merumahkan 76 pegawai RS Mitra yang diduga berinteraksi dengan kedua pasien tadi. Kondisi kesehatan mereka akan dipantau untuk menghindari penularan virus Corona.