Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berupaya menuntaskan kepastian investasi di dua proyek penghiliran pada akhir 2020 mendatang. Saat ini perseroan masih menyelesaikan sejumlah persyaratan yang dibutuhkan.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan pengambilan keputusan investasi final atau final investment decision (FID) di Pomala dan Bahodopi masih membutuhkan penyelesaian aspek teknis, perizinan, dan dokumen kunci.
“Nanti menunggu FID terkait angka investasi dua proyek itu, nama mitra kami juga akan diumumkan pada saat keputusan investasi final itu,” ujar Bernardus saat dihubungi Bisnis, Kamis (27/2/2020).
Sebagai informasi, emiten berkode saham INCO itu berencana untuk membangun smelter nikel di Pomalaa, Sulawesi Tengah. Adapun di di Bahodopi, Sulawesi Tenggara, INCO akan membangun smelter feronikel.
Berdasarkan catatan Bisnis, proyek Bahodopi dan Pomalaa disebut akan menghasilkan produk olahan nikel kelas satu. Produk tersebut berbeda dengan nickel matte yang biasa diproduksi Vale Indonesia melalui pabrik di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Nickel matte hanya digunakan untuk industri baja anti karat stainless steel. Adapun, nikel kelas satu merupakan bahan baku produk premium seperti baterai listrik untuk electronic vehicle (EV).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel