Bisnis.com, BEIJING – Saham-saham China berakhir melemah pada perdagangan Rabu (26/2/2020), menyusul penurunan pasar Eropa, Amerika Serikat, dan Asia karena lonjakan kasus COVID-19 di luar China memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi global.
Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun 0,83 persen menjadi ditutup pada 2.987,93 poin, sementara itu Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir 3,02 persen lebih rendah pada 11.497,55 poin.
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 1,31 triliun yuan (sekitar US$187,19 miliar), meningkat dari 1,42 triliun yuan pada hari perdagangan sebelumnya.
Jumlah saham turun melampaui yang naik, sebanyak 814 saham terhadap 639 saham di bursa Shanghai dan 1.444 saham terhadap 707 saham di bursa Shenzhen.
Saham-saham yang terkait dengan konstruksi teknik sipil memimpin kenaikan, dengan saham Metallurgical Corporation of China Ltd naik 10,081 persen menjadi 2,73 yuan per saham.
Saham-saham di sektor layanan aplikasi komputer memimpin kerugian.
Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, anjlok 4,66 persen menjadi ditutup pada 2.180,7 poin.