Bisnis.com, JAKARTA - Prospek bisnis nonselular emiten-emiten telekomunikasi diperkirakan tidak akan menunjukkan pertumbuhan signifikan pada 2020. Pertumbuhan bisnis ini tidak akan melesat karena perusahaan telko cenderung fokus pada bisnis data.
Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya mengatakan sejauh ini tren pertumbuhan bisnis seluler para emiten terus meningkat dan menjadi kontributor terbesar untuk pendapatan mereka. Walhasil, bisnis selular akan tetap menjadi fokus emiten dalam beberapa waktu mendatang.
“[Pertumbuhan bisnis nonselular]] Masih akan flat aja karena mereka akan fokus pada kontributor utama pendapatan mereka [yaitu bisnis selular],” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (25/2/2020).
Di sisi lain, bisnis nonseluler seakan kurang dilirik oleh emiten telko. Selain karena tak memberikan kontribusi yang signifikan, persaingannya juga cenderung lebih ketat karena pemainnya lebih banyak dibandingkan dengan bisnis selular.
Anissa mencontohkan bisnis menara yang digarap oleh anak usaha PT Telkom Indonesia, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Kontribusi Mitratel disebut Annisa masih kecil terhadap pendapatan Telkom, ditambah banyak pemain lama yang sudah lebih besar.
“Misalnya kita lihat secara EBITDA, operasional TOWR dan TBIG lebih besar daripada Mitratel anaknya TLKM itu,” tambahnya.
Baca Juga
Dia juga mengatakan saat ini para operator telko juga tengah bersiap-siap menyambut 5G yang mungkin akan berdampak secara tidak langsung pada pendapatan. Hal ini akan mendorong emiten telko untuk memperkuat bisnis selular.
Adapun untuk saham emiten-emiten telko saat ini, Anissa merekomendasikan buy untuk saham EXCL dan ISAT dengan target harga masing-masing di level Rp3.860 dan Rp3.930. Sementara untuk TLKM dia menyebut masih under review.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel