Bisnis.com, JAKARTA – Philip Morris International (PMI) melaporkan pendapatan konsolidasi dari bisnis perusahaan di seluruh dunia naik tipis menjadi US$29,80 miliar pada tahun lalu.
Capaian ini tumbuh 0,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar US$29.62 miliar.
Sementara khusus untuk kuartal IV/2019, pendapatan PMI naik 2,9 persen dari US$7,50 miliar menjadi US$7,71 miliar pada 2019.
PMI yang juga pemegang saham pengendali PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) itu mencatat penjualan rokok di Indonesia naik 1,1 persen menjadi 306,8 miliar batang. Meski produksi naik penjualan justru beranjak turun.
Laporan perusahaan yang dikutip Minggu (23/2/2020) mencatat volume penjualan HMSP menurun 2,9 persen menjadi 98,5 miliar batang rokok. Sebelumnya pada 2018 perusahaan menjual 101,4 miliar batang rokok pada masyarakat.
Sedangkan khusus kuartal IV/2019 dilaporkan volume penjualan rokok di Indonesia tumbuh 3,1 persen menjadi 83,4 miliar batang rokok. Namun, penjualan HMSP dilaporkan turun 2 persen menjadi 26,4 miliar.
Meski begitu untuk rokok kretek Dji Sam Soe perusahaan membukukan kenaikan penjualan 11,1 persen menjadi 32,43 miliar batang. Performa Dji Sam Soe ini terkerek oleh kinerja varian Magnum Mild.
PMI melaporkan pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara menyumbang US$5,09 miliar pendapatan bersih pada 2019, naik 9,4 persen dari 2018 sebesar US$4,66 miliar. Sementara, pada kuartal IV/2019, wilayah yang sama menyumbang pendapatan US$1,49 miliar naik 21,7 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,22 miliar.