Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah BI Menguat 22 Poin, Baht Thailand Terkokoh di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (11/2/2020) di level Rp13.686 per dolar AS, menguat 22 poin atau 0,16 persen dari posisi Rp13.708 pada Senin (10/2/2020).
 Petugas teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menghitung uang di salah satu kantor cabang BNI di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menghitung uang di salah satu kantor cabang BNI di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (11/2/2020) di level Rp13.686 per dolar AS, menguat 22 poin atau 0,16 persen dari posisi Rp13.708 pada Senin (10/2/2020).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.754 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.617 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp137.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp13.685 per dolar AS dengan penguatan 27 poin atau 0,20 persen pada pukul 11.10 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (10/2/2020), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp13.712 per dolar AS dengan pelemahan 37 poin atau 0,27 persen, pelemahan hari kedua berturut-turut sejak perdagangan 7 Februari.

Nilai tukar rupiah mulai rebound pada Selasa (11/2) dengan dibuka terapresiasi 0,12 persen atau 17 poin di level Rp13.695 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.682-Rp13.695 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia mayoritas terpantau ikut menguat, dipimpin baht Thailand dan won Korea Selatan yang terapresiasi 0,43 persen dan 0,3 persen terhadap dolar AS masing-masing pukul 11.10 WIB.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Baht Thailand                  

31,193

+0,43

Won Korea Selatan

1.183,68

+0,3

Dolar Taiwan

30,023

+0,23

Rupiah

13.685

+0,2

Ringgit Malaysia

4,1395

+0,18

Dolar Singapura

1,3878

+0,12

Yuan Onshore China

6,9780

+0,09

Yuan Offshore China

6,9786

+0,09

Peso Filipina

50,735

+0,09

Rupee India

71,2425

+0,08

Dolar Hong Kong

7,7648

+0,01

Yen Jepang

109,87

-0,09

Dilansir Bloomberg, penguatan mayoritas mata uang di Asia didorong sikap investor yang tampak mengesampingkan perkembangan seputar virus corona (coronavirus) untuk saat ini setelah bursa Amerika Serikat (AS) mencetak rekor terbarunya pada perdagangan Senin (10/2/2020).

Bursa saham AS memulai pekan ini dengan positif karena investor mengabaikan potensi tekanan ekonomi akibat penyebaran coronavirus di tengah musim laporan pendapatan emiten.

Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,73 persen ke level 3.352,09, rekor tertiggi barunya. Sementara itu, indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup menguat masing-masing 0,6 persen dan 1,13 persen.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,021 poin atau 0,02 persen ke level 98,853 pada pukul 11.00 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (10/2), indeks dolar ditutup menguat 0,15 persen atau 0,148 poin ke posisi 98,832, kenaikan hari keenam beruntun.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Posisi

11 Februari 2020

Rp13.686

10 Februari 2020

Rp13.708

7 Februari 2020

Rp13.647

6 Februari 2020

Rp13.653

5 Februari 2020

Rp13.717

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper