Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Reksa Dana Diramal Moncer. Ini Alasannya

Kinerja reksa dana sepanjang 2020 diprediksi tetap mencetak net subscription seiring sentimen negatif yang mulai reda.
Direktur Utama Star Investment Ge Ieyanto Yamin (Kiri) menerima plakat dari Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna (Kanan) saat Pencatatan Perdana ETF reksa dana Indeks STAR SRI-KEHATI pada Jumat (31/1/2020). - Dhiany Nadya Utami.
Direktur Utama Star Investment Ge Ieyanto Yamin (Kiri) menerima plakat dari Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna (Kanan) saat Pencatatan Perdana ETF reksa dana Indeks STAR SRI-KEHATI pada Jumat (31/1/2020). - Dhiany Nadya Utami.

Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja reksa dana sepanjang 2020 diprediksi bakal tetap mencetak net subscription atau nilai pembelian melampaui nilai penjualan. Pembelian reksa dana terutama akan didorong oleh produk reksa dana pasar uang dan proteksi seiring tren penurunan suku bunga.

Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan kendati dibayangi net redemption atau penjualan melampaui pembelian sepanjang Januari 2020, situasi pasar diprediksi akan berbalik seiring dengan tren penurunan suku bunga.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, sepanjang Januari 2020 terjadi net redemption sebanyak Rp6,17 triliun. Jumlah pembelian tercatat Rp56,23 triliun sedangkan penjualan sebesar Rp62,4 triliun.

"Saya rasa tetap akan lebih banyak subscription daripada redeem," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (4/2/2020).

Wawan menuturkan, penurunan suku bunga seperti tahun lalu akan membuat investor kembali tertarik pada produk reksa dana. Dia menyebut, produk yang disukai antara lain berjenis proteksi dan pasar uang. Kedua produk itu merupakan instrumen alternatif dari produk deposito.

Menurut Wawan, situasi pasar akan benar-benar berbalik bila sentimen negatif yang terjadi di awal tahun mulai pudar. Pun dengan sejumlah kasus yang menyeret manajer investasi bisa ditangani. 

Dia menggambarkan, jumlah investor pada 2019 mengalami lonjakan. Misalnya, per November 2019, jumlah investor reksa dana mencapai 1,7 juta investor atau  naik hampir dua kali lipat dibandingkan posisi Januari 2019 sekitar 900 ribu investor.

"Tahun ini kami berharap jumlah investor reksa dana bisa mencapai 2 juta investor pada tahun ini," imbuh Wawan.

Penambahan jumlah investor, lanjut Wawan, salah satunya disokong oleh investor baru dari kalangan milenial. Meskipun secara nominal kontribusi segmen ini tidak terlalu signifikan, segmen ini dinilai bakal turut mendorong peningkatan nilai pembelian dan dana kelolaan produk reksa dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper