Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penambangan batu bara PT ABM Investama Tbk. (ABMM) tengah mengincar kontrak jasa pertambangan dari tambang-tambang baru.
Direktur ABM Investama Adrian Sjamsul mengatakan perseroan akan segera mendapatkan kontrak jasa konstruksi tambang batu bara.
Sebagai informasi, emiten berkode saham ABMM itu menjalankan bisnis konstruksinya melalui anak usaha PT Cipta Kridatama (CK).
“CK akan tanda tangan beberapa kontrak baru pada kuartal I/2020. Kami akan umumkan namanya setelah kontrak sudah disepakati,” ungkapnya, baru-baru ini.
Adrian mengungkapkan kontrak-kontrak anyar itu akan berdurasi selama umur tambang atau life of mine. Dengan begitu, emiten tambang itu tidak khawatir dengan pundi-pundi pendapatan. ABMM, lanjutnya, berkemungkinan mendongkrak top line pada tahun ini.
Pada Desember lalu, ABMM juga menyepakati kontrak kerja sama dengan PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua (BMB) bernilai Rp8 triliun. Perseroan menargetkan produksi rata-rata overburden removal CK tiap tahun mencapai 30 juta bank cubic meter (bcm).
Dengan begitu produksi rata-rata batu bara BMB tiap tahunnya dapat mencapai target 7,9 juta ton. CK pun berpotensi menghasilkan 286 juta bcm di lokasi tambang BMB.