Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, OJK Suspensi Produk dari 37 Manajer Investasi

Total dana kelolaan produk investasi mencapai Rp806,9 triliun, yang mencakup reksa dana, DIRE, Dinfra, EBA, dan EBA SP. Jumlah investor meningkat 48%.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani ((kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kiri), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kiri) membuka perdagangan saham tahun 2020 di gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani ((kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kiri), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kiri) membuka perdagangan saham tahun 2020 di gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan suspensi atau pembatasan penjualan reksa dana tertentu terhadap 37 manajer investasi pada 2019.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam industri pasar modal, peningkatan penerapan governance, transparansi dan enforcement menjadi fokus utama OJK untuk meningkatkan integritas pasar dan kepercayan investor.

Penyempurnaan ekosistem pasar modal telah dimulai melalui penguatan pengaturan, dan pengawasan, proses penawaran emisi, aktivitas perdagangan, dan kewajaran valuasi instrumen.

“Selama 2019, OJK telah melakukan pembatasan penjualan reksa dana tertentu pada 37 manajer investasi serta memberikan sanksi kepada 3 Akuntan Publik,” paparnya, Kamis (16/1/2020).

Sementara itu, aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal pada 2019 mencapai Rp166,85 triliun dan 60 emiten baru. Adapun, 54 penawaran umum sedang dalam proses.

Adapun, total dana kelolaan produk investasi mencapai Rp806,9 triliun, yang mencakup reksa dana, DIRE, Dinfra, EBA, dan EBA SP. Jumlah investor meningkat 48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper