Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ashmore AM Jadi Manajer Investasi Pertama yang IPO, Intip Kinerjanya

Ashmore AM membidik dana sekitar Rp200 miliar—Rp250 miliar lewat lewat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk bakal menjadi perusahaan manager investasi pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Perseroan mencatatkan saham dengan kode AMOR pada Rabu (14/1/2020).

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana Ashmore AM pada 2019 mencapai Rp16,04 triliun dari 19 produk. Hasil itu menempatkan perusahaan sebagai manajer investasi dengan AUM ke-13 terbesar di Indonesia.

Menurut data Infovesta Utama, salah satu produk andalan perusahaan adalah Ashmore Saham Unggulan Nusantara, dengan return 13,09% pada 2019.

Anak usaha Ashmore Investment Management Ltd. yang merupakan bagian dari Ashmore Group Plc. ini akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 111,11 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp25. 

Sebelumnya, Direktur Ashmore AM Arief Cahyadi Wana mengungkapkan bahwa perseroan membidik dana sekitar Rp200 miliar—Rp250 miliar lewat lewat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

“Kami target sekitar Rp200 miliar – Rp250 miliar. [Investor strategis] tidak ada, publik,” kata Arief kepada Bisnis, Rabu (18/12/2019).

Dalam IPO ini, AMOR juga akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 10% dari saham yang ditawarkan atau sebanyak 11,11 juta saham biasa atas nama untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) dengan harga perlaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.

Dengan demikian, setelah IPO nantinya kepemilikan Ashmore Investment Management Ltd. menjadi 60,04% dari sebelumnya 66,71%. Sementara kepemilikan publik menjadi 9% dan kepemilikan karyawan (ESA) 1%.

Lebih lanjut, dana yang dihimpun setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi (TI) sebanyak-banyaknya Rp200 miliar. Sisanya akan digunakan untuk memperkuat sumber dana dalam rangka pembentukan produk baru.

Adapun pengembangan infrastruktur TI diharapkan dapat mendukung industri pasar modal dalam penetrasi keuangan ke segmen nasabah milenial melalui platform aplikasi.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Mandiri Sekuritas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper