Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir karena pelaku pasar mempertimbangkan kenaikan persediaan bahan bakar AS terhadap prospek permintaan yang lebih cerah yang didorong oleh optimisme perdagangan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari, yang berakhir Kamis, menguat 0,69 poin ke level US$61,22 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, kontrak Februari 2020 yang lebih aktif ditutup menguat 0,33 poin ke level US$61,18 per barel.
Brent untuk kontrak Februari menguat 0,37 poin ke level US$66,54 di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London, dan diperdagangkan lebih tinggi US$5,36 dibandingkan WTI untuk bulan yang sama.
WTI menembus kisaran perdagangan sempit dari dua sesi terakhir. Dorongan ke atas batas pergerakan rata-rata 100 minggu memberikan sinyal bullish meskipun adanya lonjakan cadangan bensin, diesel, dan minyak pemanas AS yang memicu kekhawatiran permintaan.
Minyak mentah berada di jalur yang terbaik untuk Desember sejak 2002 ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu memperdalam penurunan produksi
Sementara itu, perselisihan perdagangan AS-China bergerak ke arah resolusi nyata. Ekspor minyak mentah AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak Oktober, menurut Energy Information Administration.
"Minyak masih terlihat overbought pada kegembiraan kesepakatan perdagangan, tetapi ketika Anda memecah fundamental, masih ada sejumlah besar pasokan," kata Scott Bauer, CEO Prosper Trading Academy, seperti dikutip Bloomberg.
"Saya melihat peningkatan yang bisa melebihi sentimen positif yang kita lihat," lanjutnya.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Januari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
19/12/2019 | 61,22 | +0,69 poin |
18/12/2019 | 60,53 | -0,01 poin |
17/12/2019 | 60,54 | +0,33 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Februari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
19/12/2019 | 66,54 | +0,37 poin |
18/12/2019 | 66,17 | +0,07 poin |
17/12/2019 | 65,84 | +0,5 poin |
Sumber: Bloomberg