Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Repower Asia Indonesia Tbk. mengincar sisa marketing sales sebesar Rp4 miliar.
Emiten berkode saham REAL itu per 30 November kemarin telah membukukan marketing sales sebesar Rp20,8 miliar. Realisasi tersebut setara dengan 80,4% target marketing sales tahun ini sebesar Rp24 miliar.
Direktur Utama Repower Asia Indonesia Aulia Firdaus mengatakan optimistis target dapar terpenuhi. Adapun marketing sales datang dari proyek residensial di Depok seluas 8 hektare, Jakarta Selatan 2,6 hektare dan Tangerang Selatan 4,2 hektare.
"Kami masih memiliki beberapa unit kavling yang tersisa seperti di Depok ada 70 unit. Selain itu masih ada banyak yang bisa dikembangkan dengan target pasar Rp1 miliar per unit yang menopang pemasaran," katanya baru-baru ini.
Aulia menambahkan pada tahun depan perseroan akan melebarkan sayap dengan menjadi pengembang apartemen. REAL akan membangun apartemen dengan konsep education transportation oriented development.
Konsep itu berorientasi pada integrasi fasilitas pendidikan bagi para penghuni sekaligus memberikan kemudahan akses transportasi.
“Inovasi ini akan intensif diimplementasikan pada tiga proyek apartemen yang akan kami kembangkan di Bekasi Timur, Tangerang, dan Jakarta Selatan,” katanya.
Adapun belanja modal yang telah disiapkan oleh perseroan tahun depan mencapai Rp30 miliar -- Rp 40 miliar untuk pembangunan kawasan apartmen. Aulia mengatakan kecilnya total belanja modal itu disebabkan pengeluaran terbesar telah dilakukan pada 2019.
Sebagai informasi, perusahaan ke-51 yang melantai di bursa efek tahun ini mampu menghimpun dana mencapai Rp250 miliar. Aulia mengatakan seluruh dana segar hasil penawaran umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi digunakan untuk pelunasan pembelian lahan di beberapa pengembangan lokasi strategis.
“Perinciannya alokasi dana IPO untuk lahan di Tangerang Koya mencapai 47,23%, lahan di Bekasi Timur sebesar 36,67%, lahan di Pasar Minggu 10,19% dan lahan di Tangerang Selatan 5,92%,” katanya.
Untuk itu, REAL itu melepas 2,5 miliar saham baru atau 37,69% pada saat masa penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). REAL melepas sahamnya dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham.
Kendati demikian, REAL yang baru masuk ke bisnis gedung tinggi menghadapi kendala pembukuan keuangan berupa kebijakan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan 72 mengenai pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan.
Menyadari hal tersebut, Aulia menyebutkan fokus utama perseroan masih akan menjadikan bisnis residensial sebagai motor utama pendapatan. Seiring dengan itu menggenjot bisnis gedung tinggi.
"Kami akan tetap fokus di residensial sampai beberapa tahun ke depan karena aturan itu dapat membuat pengakuan pendapatan dari penjualan apartmen sangat jauh [berkurang]," katanya.
Direktur Repower Asia Indonesia Andy Kusuma menambahkan untuk pasar properti pada 2020 cenderung positif selama pasar yang disasar tepat. Menurutnya meskipun sektor properti melesu sejak 2017 tapi beberapa pengembang tetap ludes ketika peluncuran.
"Itu semua karena pasar yang dibidik itu tepat dan sesuai. Pada tahun depan kami mengincar pasar kelas menengah dan mempelajari pasar lebih detil," katanya.
Adapun pada tahun depan REAL mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 190% menjadi Rp72 miliar dengan laba bersih Rp9,6 miliar.
“Kami estimasikan laba bersih bisa naik 52% dari tahun ini menjadi Rp9,6 miliar,” katanya