Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Domestik dan Regional Topang Penguatan IHSG Hingga Akhir Perdagangan

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,64 persen atau 39,24 poin ke level 6.152,12 pada akhir perdagangan dari level penutupan sebelumnya.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen dari dalam dan luar negeri membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (5/12/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,64 persen atau 39,24 poin ke level 6.152,12 pada akhir perdagangan dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (4/12), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.112,88 dengan pelemahan 0,34 persen atau 21,02 poin.

Indeks mulai bangkit dari zona merah dengan dibuka naik 0,31 persen atau 19,16 poin di posisi 6.132,04 pada Kamis (5/12) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.131,59-6.157,93.

Delapan dari sembilan sektor IHSG menetap di zona hijau pada akhir perdagangan, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 1,91 persen dan disusul sektor pertanian yang naik 1,83 persen. Di sisi lain, sektor barang konsumsi melemah 0,33 persen.

Sebanyak 214 saham menguat, 202 saham melemah, dan 249 saham stagnan dari 665 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 2,18 persen dan 1,75 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Laporan Survei Konsumen Bank Indonesia untuk bulan November 2019 yang dirilis hari ini mengindikasikan optimisme konsumen kembali menguat.

Dilansir dari laporan Survei Konsumen November 2019 dari Bank Indonesia, hal tersebut terindikasi dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2019 menjadi 124,2, dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 118,4.

"Peningkatan optimisme konsumen terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran," tulis Bank Indonesia dalam laporannya, Kamis (5/12).

Menurut Bank Indonesia, penguatan optimisme konsumen dipicu oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depannya.

Adapun persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini membaik didorong oleh persepsi yang lebih baik terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan saat ini, dan pembelian barang tahan lama (durable goods).

Di samping itu, konsumen memiliki ekspektasi yang lebih baik terhadap kondisi ekonomi ke depan, baik pada kondisi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, maupun penghasilan yang akan diterima.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga bergerak positif, di antaranya adalah indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing naik 0,48 persen dan 0,71 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,74 persen dan 0,77 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 0,59 persen.

Penguatan bursa saham di Asia didorong oleh olek ekspektasi bahwa China dan Amerika Serikat akan segera menutup kesepakatan "fase pertama" untuk mengakhiri perang perdagangan.

Ekspektasi bahwa kesepakatan perdagangan akan segera terwujud berasal dari laporan Bloomberg pada hari Rabu bahwa kedua belah pihak dekat dengan kesepakatan "fase pertama", dan pernyataan Trump bahwa pembicaraan berjalan "sangat baik" setelah sebelumnya ia mengatakan mungkin perlu waktu hingga thun 2020 untuk mencapai kesepakatan.

"Skenario kasus dasar saya adalah kedua belah pihak mencapai beberapa kesepakatan. Tekanan untuk kesepakatan sangat besar hanya karena perlambatan ekonomi di kedua negara," kata Shane Oliver, kepala analis investasi dan kepala ekonom di AMP Capital Investors, seperti dikutip Reuters.

"Namun, kami melihat peningkatan volatilitas karena ketidakpastian kebijakan telah menjadi konstan," lanjutnya.

Saham-saham pendorong IHSG:
Kode

Kenaikan (persen)

BBRI

+2,18

TLKM

+1,75

ASII

+2,29

BMRI

+1,41

Saham-saham penekan IHSG:
KodePelemahan (persen)

HMSP

-2,43

BBCA

-0,39

TAMU

-13,33

MEGA

-4,17

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper