Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Diperkirakan Lesu Tertekan Sentimen Global

Beberapa sentimen yang membuat dana asing lari dari pasar obligasi yakni pertama, Presiden AS Donald Trump yang tak ingin mencapai kesepakatan dengan China dalam waktu dekat.
Karyawan memesan surat berharga negara Saving Bond Retail (SBR) seri SBR007 secara online, di Jakarta, Senin (15/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan memesan surat berharga negara Saving Bond Retail (SBR) seri SBR007 secara online, di Jakarta, Senin (15/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan pasar obligasi lesu pada perdagangan hari ini akibat tertekan sentimen global.

Dikutip dari hasil risetnya, Rabu (4/12/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan secara jangka pendek tren obligasi memang melemah. Hal itu terlihat dari dana asing yang keluar sejak awal November.

“Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas,” katanya.

Beberapa sentimen yang membuat dana asing lari dari pasar obligasi yakni pertama, Presiden AS Donald Trump yang tak ingin mencapai kesepakatan dengan China dalam waktu dekat. Menurut Trump, tak ada keharusan baginya untuk mengikuti apa yang diinginkan China hanya karena ingin segera meneken kesepakatan.

Hal itu lantas menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagang bakal berlanjut semakin lama. Kedua, China akan mengeluarkan daftar hitam perusahaan yang memantik sanksi terhadap perusahaan asal AS.

Ketiga, masalah surat utang China yang gagal bayar telah merambah ke berbagai sektor yakni properti, pembuat baja, hingga perusahaan energi terbarukan dan produksi peranti lunak. Tercatat, terdapat 15 obligasi gagal bayar sejak November dengan nilai 120,4 miliar yuan atau US$17,1 miliar. Hal ini hampir mencapai 121,9 miliar utang yang gagal bayar pada 2018.

Ketiga hal tersebut bakal menjadi penekan pergerakan di pasar obligasi. Kendati demikian, secara jangka panjang masih terdapat peluang penguatan. Menurutnya, momentum koreksi bisa dimanfaatkan untuk mengoleksi surat utang negara (SUN) seri acuan dengan harga terdiskon.

“Penurunan ini sebetulnya menjadi sebuah kesempatan untuk bisa mendapatkan obligasi acuan dengan harga yang murah,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper