Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sideways di Pasar Obligasi Berlanjut Akibat Perang Dagang

Kepala Riset Pendapatan Tetap BNI Sekuritas, Ariawan mengatakan pergerakan pasar obligasi yang cenderung sideways masih berlanjut akibat geliat investor global yang lesu.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT BNI Sekuritas memprediksikan pasar obligasi masih bergerak sideways atau mendatar akibat ketidakpastian global terkait dengan perang dagang China-AS.

Dikutip dari hasil risetnya, Senin (2/12/2019), Kepala Riset Pendapatan Tetap BNI Sekuritas, Ariawan mengatakan pergerakan pasar obligasi yang cenderung sideways masih berlanjut akibat geliat investor global yang lesu. Menurutnya, investor belum agresif masuk ke aset yang berisiko karena terbatasi ketidakpastian iklim investasi akibat perang dagang China-AS.

“Pelaku pasar global masih cenderung belum terlalu agresif untuk masuk pada aset – aset yang lebih berisiko, menunggu kesepakatan dagang antara AS – China di tengah masih tingginya ketidakpastian hubungan dagang kedua negara,” katanya.

Di sisi lain, dia menyebut data inflasi bulanan periode November bakal rendah. Konsensus Bloomberg memperkirakan inflasi November sebesar 0,20% secara bulanan dan 3,06% secara tahunan. Potensi kenaikan yield akibat lesunya masar akan terbatasi faktor pasokan surat berharga negara (SBN) karena Pemerintah menghentikan lelang surat utang negara (SUN) dan sukuk pada Desember.

“Potensi kenaikan yield juga akan cenderung terbatas seiring meredanya tekanan supply penerbitan SBN setelah Pemerintah membatalkan rencana lelang SBN di bulan Desember,” katanya.

Pergerakan pasar yang cenderung mendatar tercatat telah terjadi sejak perdagangan sebelumnya yakni ditunjukkan dengan pergerakan yield yang bervariasi. Perinciannya, yield surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun naik 6 basis poin dan berada di level 7,09%. Lalu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis ke 14.108.

Dari sisi transaksi, volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp9,4 triliun pada Jumat pekan lalu atau lebih rendah dari volume transaksi harian yakni Rp13,8 triliun selama tahun berjalan. 

Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan agar investor memilih strategi jangka pendek guna memanfaatkan momentum pergerakan yield yang mendatar. Beberapa seri SUN yang bisa dicermati yaitu FR0077, FR0081, FR0078, FR0082, FR0080, FR0079, dan FR0083.

“Di tengah potensi pergerakan yield yang masih cenderung sideways, maka strategi trading jangka pendek pada beberapa seri SUN,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper