Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu rebound dan ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2019), setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,48 persen atau 29,46 poin ke level 6.152,09, setelah dibuka rebound dengan penguatan 0,23 persen atau 14,31 poin ke level 6.134,94 dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (18/11), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.122,62 dengan koreksi tipis 0,09 persen atau 5,72 poin.
Sepanjang perdagangan hari ini Selasa (19/11/2019), IHSG bergerak pada kisaran 6.113,33-6.152,09.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin olkeh sektor industry dasar yang menguat 1,25 persen dan finansial yang naik 1,01 persen. Empatg sektor lainnya melemah, dengan penurunan terbesar dialami sektor tambang (-1,03 persen).
Adapun sebanyak 163 saham menguat, 249 saham melemah, dan 250 saham stagnan dari 662 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing menguat 10,18 persen dan 1,70 persen menjadi penopang utama pergerakan IHSG hari ini.
Sebelum ditutup menguat , IHSG terus berfluktuasi sepanjang perdagangan mengikuti laju bursa saham Asia yang juga fluktuatif di tengah penantian investor terhadap prospek kesepakatan perdagangan Amerika Serikat dan China.
Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 menguat masing-masing 0,85 persen dan 1 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 1,55 persen.
Di sisi lain, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 0,23 persen dan 0,53 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,34 persen. Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,05 persen pada pukul 15.24 WIB.
Semalam, CNBC melaporkan Beijing bersikap terhadap prospek perjanjian perdagangan dengan AS. Sebaliknya, perpanjangan lisensi yang diberikan oleh Washington terhadap perusahaan-perusahaan AS untuk melakukan bisnis dengan raksasa telekomunikasi China, Huawei, membuka kemungkinan kesepakatan dapat tercapai.
Namun, tidak satu pun yang memberikan kejelasan mengenai kemajuan dalam negosiasi, dan perdagangan yang lesu menunjukkan optimisme atas prospek untuk kesepakatan yang mulai melemah.
"Ada sejumlah keraguan apakah kesepakatan fase pertama dapat dicapai," kata Wisnu Varathan, kepala ekonom dan analis di Asia Treasury Department, Mizuho Bank, seperti dikutip Reuters.
"Kecurigaannya adalah bahwa ada lebih banyak persoalan yang harus diperbaiki daripada yang diperkirakan sebelumnya," lanjutnya.
Saham-saham yang menguat | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
BRPT | +10,18 |
BBRI | +1,70 |
BMRI | +2,51 |
UNVR | +1,54 |
Saham-saham yang melemah | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
TPIA | -3,08 |
BYAN | -4,43 |
BNLI | -5,48 |
MEGA | -3,36 |
Sumber: Bloomberg