Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NPI Membaik Tapi Rupiah Belum Beranjak dari Zona Merah

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp14.014 per dolar AS, melemah 0,12% atau 16 poin.
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) periode kuartal III/2019 yang berhasil dirilis cukup baik tidak mampu mendorong rupiah untuk parkir di zona hijau pada perdagangan Jumat (8/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp14.014 per dolar AS, melemah 0,12% atau 16 poin. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat 0,1% menjadi 98,239.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pemerintah telah berhasil menetralisir kondisi ekonomi global yang melambat akibat perang dagang AS-China dan Brexit sehingga NPI bisa ditekan.

Berdasarkan data Bank Indonesia, NPI pada kuartal III/2019 nenunjukkan peningkatan dengan mencatat defisit hanya sebesar US$46 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$2,0 miliar.

"Walaupun bagusnya data NPI tetapi tidak bisa mengangkat sentimen positif terhadap mata uang rupiah. Namun, ini bukti nyata bahwa ekonomi dalam negeri tetap terjaga dengan baik," ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (8/11/2019).

Di sisi lain, AS dan China telah sepakat untuk menurunkan tarif impor masing-masing jika kesepakatan dagang fase pertama dapat terealisasikan.

Namun, masih terdapat skeptisme dari pasar bahwa kesepakatan perdagangan semakin sulit dicapai seiring dengan pejabat pemerintahan AS yang tampak belum yakin untuk melepaskan tarif seutuhnya.

Hingga saat ini, masih belum terdapat kejelasan terkait kapan dan dimana AS dan China akan melakukan penandatangan kesepakatan dagang tahap pertama sehingga ketidakpastian pun masih membayangi pasar.

Kendati demikian, Ibrahim memproyeksi pada perdagangan Senin (11/11/2019), rupiah bergerak menguat di kisaran Rp13.975 per dolar AS hingga Rp14.040 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper