Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (5/11/2019).
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan potensi kenaikan itu ditunjang oleh rilis data perekonomian yang diperkirakan masih akan stabil.
“Diantaranya GDP, consumer confidence dan business confidence, yang disinyalir dalam keadaan baik sehingga dapat menopang pola kenaikan IHSG. Hari ini IHSG berpeluang bergerak positif,” katanya dalam keterangan tertulis.
Ia memprediksi indeks bergerak pada rentang 6.123 – 6.336, dengan saham-saham yang patut disermati KLBF, AKRA, HMSP, TLKM, JSMR, EXCL, KAEF, WIKA, ADHI, dan PWON.
Pada akhir perdagangan Senin (4/11), IHSG melemah 0,43 persen atau 26,85 poin ke level 6.180,34. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada kisaran 6.180,34-6.242,08.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor properti (-1,81 persen) dan barang konsumer (-1,48 persen). Empat sektor lainnya mampu parkir di zona hijau, dipimpin pertanian yang menguat 1,77 persen.
Sebanyak 202 saham menguat, 227 saham melemah, dan 230 saham stagnan dari 659 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) yang masing-masing turun 0,79 persen dan 25 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir perdagangan.
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lain di Asia mayoritas mampu bergerak positif, di antaranya indeks Hang Seng yang naik 1,65 persen dan indeks Kospi Korea Selatan yang ditutup menguat 1,43 persen.
Adapun di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,58 persen dan 0,65 persen pada akhir perdagangan.