Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Segmen Farmasi Melesat, Ini Kata Manajemen Kino Indonesia (KINO)

Penjualan produk segmen farmasi PT Kino Indonesia Tbk. membukukan pertumbuhan 1.923,59% secara tahunan menjadi Rp218,75 miliar sepanjang Januari-September 2019.
Portofolio produk segmen farmasi PT Kino Indonesia Tbk./www.kino.co.id
Portofolio produk segmen farmasi PT Kino Indonesia Tbk./www.kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kino Indonesia Tbk. membukukan pertumbuhan penjualan 34,13% secara tahunan menjadi Rp3,48 triliun sepanjang periode Januari-September 2019. Adapun, pertumbuhan penjualan tertinggi berasal dari segmen farmasi yakni 1.923,59% menjadi Rp218,75 miliar.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Budi Muljono menjelaskan penjualan di segmen farmasi baru dimulai sejak tahun lalu. Penjualan di segmen ini memang tengah mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Menurutnya, kenaikan penjualan di segmen farmasi seiring dengan strategi perseroan mengoptimalkan strategi pemasaran sehingga dapat menjangkau konsumen.

Di segmen farmasi, perseroan memiliki lima varian produk dengan merek Cap Kaki Tiga Pharma. Kelima varian produk ini mencakup Balsem Cap Kaki Tiga, Samurat, Obat Kurap Cap Kaki Tiga, Salep Kulit Cap Kaki Tiga, dan Headache Powder Cap Kaki Tiga.

"Meskipun protofolio produk sedikit, tetapi kami mengoptimalkan melalui strategi pemasaran yang dapat menjangkau konsumen," katanya.

Adapun, total laba bersih yang dikantongi perseroan melesat hingga 4 kali lipat. Budi menjelaskan dari laba tahun berjalan sebesar Rp441 miliar, sekitar Rp264 miliar berasal dari keuntungan dalam pembelian diskon saham PT Kino Food Indonesia.

Seiring dengan kinerja yang kian bugar, perseroan memproyeksikan mampu mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 30% dan laba bersih tumbuh di atas 50% secara tahunan sampai akhir tahun ini.

"Proyeksi pertumbuhan top line dan bottom line sebelumnya di sekitar 25% dan 40%. Namun, melihat perkembangan sekarang, pertumbuhan sales akan di sekitar 30% dan end profit akan tumbuh di atas 50% dari capaian 2018," imbuhnya.

Lebih lanjut, perusahaan optimistis pertumbuhan kinerja dua digit atau minimal 20% masih dapat dikantongi pada tahun depan. Perusahaan juga mengalokasikan belanja modal senilai lebih dari Rp300 miliar untuk peningkatan kapasitas produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper